Senyuman Pembunuh Miss Honduras Usai Ditangkap Polisi

Senyuman Pembunuh Miss Honduras Usai Ditangkap Polisi

- detikNews
Senin, 24 Nov 2014 18:13 WIB
Plutarco Antonio Ruiz (Reuters)
Tegucigalpa - Muncul ke hadapan publik usai ditangkap, pembunuh Miss Honduras Maria Jose Alvarado tampak tersenyum. Pria bernama Plutarco Antonio Ruiz ini bersikeras dirinya tidak bersalah dalam kasus ini.

Dalam keterangan terpisah yang disampaikan dalam wawancara eksklusif dengan wartawan MailOnline, Matt Roper, Ruiz untuk pertama kali menyebut dirinya tak bersalah. Ruiz berbicara dari balik jeruji besi di Santa Barbara tempat dia ditahan.

Menurut pria berusia 32 tahun ini, dirinya dijadikan kambing hitam oleh aparat kepolisian setempat yang tidak mampu menemukan pelaku pembunuhan Alvarado dan saudara perempuannya, Sofia yang juga kekasih Ruiz.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak akan menyatakan diri saya bersalah. Ini semua adalah kebohongan," tegas Ruiz dalam wawancara eksklusif tersebut, seperti dilansir Daily Mail, Senin (24/11/2014).

"Saya juga merasakan sakit, sama seperti orang lain yang kehilangan seseorang yang selalu bersama mereka. Saya juga berduka untuk Sofia," imbuh pria yang merupakan anak pemimpin geng narkoba setempat ini.

Kepolisian Honduras mengklaim bahwa Ruiz telah mengaku bersalah atas pembunuhan dua wanita kakak-beradik tersebut, dan bahkan memberitahu polisi soal lokasi penguburan kedua korban. Namun Ruiz membantah hal tersebut.

"Ini semua adalah kebohongan. Saya tetap tutup mulut sejak mereka menangkap saya. Saya tidak pernah mengaku bersalah atau berbicara apapun soal pembunuhan tersebut," tegasnya.

"Ini pertama kali saya memberikan komentar soal apa yang terjadi. Saya tidak tidak tahu dari mana datangnya semua kisah ini karena saya tidak mengatakan apapun kepada polisi," ujar Ruiz.

"Saya tidak akan menyatakan diri saya bersalah. Polisi membutuhkan seseorang untuk disalahkan, jadi mereka menangkap saya. Saya tidak tahu mengapa. Mereka datang ke rumah saya dengan 100 personel untuk menangkap saya dan sama sekali tidak menghormati saya atau keluarga saya," sebutnya.

Kepolisian setempat menyebut Ruiz sebagai penjahat narkoba yang berbahaya. Polisi kini tengah menyelidiki sejumlah kejahatan lain, termasuk pemerkosaan dan pembunuhan lainnya, yang dicurigai didalangi oleh Ruiz dan kaki tangannya.

Sementara itu, MailOnline mengungkapkan bahwa ada 22 peluru yang ditembakkan ke arah Alvarado dan kakaknya dalam pembunuhan keji ini. Alvarado disebut terkena 10 tembakan, sedangkan kakaknya yang berusia 23 tahun terkena 12 tembakan.

Tidak hanya itu, sumber yang memahami penyelidikan kasus ini menyebut bahwa Alvarado tewas ditembak saat berusaha melindungi kakaknya. Gadis berusia 19 tahun ini sengaja memasang badan untuk melindungi kakaknya yang terluka.

"Sofia telah memberitahu kekasihnya bahwa dirinya dan adiknya akan pergi meninggalkan pesta dan pulang ke rumah, dan hal ini memicu perdebatan. Dia (Ruiz) menodongkan pistol dan menembaknya (Sofia)," terang sumber tersebut kepada Daily Mail.

"Bukannya menyelamatkan diri, Maria Jose berbaring atas tubuh kakaknya untuk melindunginya. Maria Jose mulai berteriak ke arah kekasih kakaknya dan dia (Ruiz) menembaknya juga," imbuh sumber tersebut.

(nvc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads