"Perguruan tinggi nggak mampu memproduksi besar. Tapi kalau pesananan 1-2 (unit) itu bisa," ujar Rektor ITS Prof Ir Triyogi Yuwono, di sela acara peluncuran bus listrik di GraPARI Telkomsel, Taman Bungkul, Raya Darmo, Surabaya, Minggu (23/11/2014).
Berapa biaya total yang dihabiskan untuk membuat 1 unit bus listrik ini? Triyogo mengaku tidak paham perincian biayanya. Menurut dia, ongkos yang paling besar adalah mendatangkan motor dan baterai yang diimpor dari China.
"Untuk mendatangkan motor dan baterainya dari China melalui pesawat," terangnya.
Ia mengatakan, sudah ada pihak yang tertarik memesan bus listrik ITS ini seperti dari PT Pertamina.
"Nada-nadanya jadi dengan Pertamina. Mereka minta bus ini (bus listrik) untuk transpoort side mereka," tuturnya.
"Ini kerjasama bagus. Pemerintah mensupport, perguruan tinggi me-riset dan perusahaan membeli," terangnya sambil menambahkan, kehadiran bus listrik adalah jawaban dari ITS terhadap masalah krisis ennergi dan kenaikan BBM.
(bdh/bdh)