.webp)
Lain halnya dengan di Indonesia, harga bensin di Australi naik turun mengikuti pasar minyak di kawasan Asia. Tak hanya itu, harga bensin pun bisa berbeda di tiap-tiap pom bensin. Berikut penjelasan soal harga bensin di Australia.
1. Seperti apakah mekanisme harga BBM di Australia?
Harga minyak mentah, diesel, dan bensin di dunia memiliki mekanisme pasar sendiri-sendiri. Setiap pasar tersebut memiliki harga yang berbeda-beda di tiap kawasan. Australia sendiri mengikuti patokan harga pasar Asia Pasifik.
Karenanya patokan harga bensin di Australia sangat tergantung dengan harga minyak dengan kandungan timbal rendah di Singapura. Dan tentunya patokan harga minyak dunia akan mempengaruhi tiap-tiap pasar.
2. Darimanakah BBM di Australia berasal?
40 persen kebutuhan bensin di Australia dipenuhi dengan mengimpor dari negara-negara Asia, terutama Singapura. Harga bensin di Singapura dengan ditambah biaya pengiriman dan pajak menjadi acuan untuk penentuan harga bensin di terminal, atau dikenal dengan sebutan Terminal Gate Prices (TGP). Harga ini yang kemudian akan mempengaruhi harga di tingkat eceran atau ritel.
3. Apa yang menyebabkan harga bensin di Australia fluktuatif?
Harga bensin Australia di tingkat eceran bisa naik turun karena adanya perubahan harga patokan di Singapura dan harga di tingkat terminal di Australia. Biasanya perbedaan ini terjadi selama 1 hingga dua minggu. Selama periode inilah harga di tingkat eceran di Australia naik dan turun.
Tak hanya itu, ada pula hal-hal lain yang mempengaruhi, yakni biaya pengangkutan, pemasaran, administrasi, biaya sewa pom bensin. Tiap pom bensin pun menawarkan harga yang berbeda-beda sehingga menciptakan kompetisi, tetapi tidak akan terlalu tinggi dari harga patokan bensin di terminal.
4. Berapakah harga bensin di Australia?
Harga bensin di tiap-tiap negara bagian dan kota-kota besar berbeda-beda. Sepanjang bulan November, harga bensin di Hobart, Kawasan Utara Australia lebih murah dibandingkan harga bensin di kota Adelaide, Australia Selatan.
Sebagai contoh harga bensin dengan kandungan timbal rendah per liter, atau unleaded petrol, pada tanggal 20 November 2014 adalah 146 sen perliter, atau 14 ribu 694 rupiah. Harga ini menurun dari bulan Oktober yang sempat mencapai 150 cent atau sekitar 15 ribu rupiah.
