Berikut beberapa janji Ahok:
1. Pilih dan Lantik Wagub yang Bisa Bekerja
|
"Jadi wakil gubernur yang versi sekarang agak beda, nanti saya yang lantik wakil gubernur sendiri," kata Ahok kepada wartawan di sela-sela blusukannya meninjau proyek pembangunan benteng banjir di sepanjang Kali Ciliwung yang membatasi dua kelurahan, kelurahan Bukit Duri, Jaksel dan Kelurahan Kampung Pulo, Jaktim, Selasa (18/11/2014).
Selain itu, dalam beberapa kesempatan Ahok sering menyebut kriteria wakilnya harus taat pada konstitusi, bukannya membela pada kepentingan konstituen partai.
"Ya harus yang taat konstitusi bukan konstituen. Itu saja," kata Ahok.
"Bagi saya sederhana, gimana bisa kerja sama, mau kerja keras bukan jalan-jalan melulu. Jangan terima suap, kalau kamu terima suap itu artinya membengkokkan keadilan sosial," ucap Ahok.
Ahok menerangkan, pelantikan wagub diatur dalam ketentuan Perpu nomor 1 tahun 2014 pasal 172. Namun dia masih merahasiakan siapa nama calon wakil yang akan dia pilih kelak.
Ahok sendiri dalam beberapa kesempatan selalu menyampaikan bahwa dia ingin calon wakilnya dari kalangan PNS. Nama yang diidam-idamkannya adalah Sarwo Handayani, mantan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.
2. Rotasi Besar-besaran Birokrat DKI
|
"Sama Saja. Intinya rotasi besar-besaran eselon 2-3-4," terang Ahok di balai kota DKI, Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Ahok memang kerap geram dengan kerja birokrasi. Dia pernah menyampaikan ketidakpuasannya akan kerja birokrasi yang tak menunjang kerja cepat dia dan Jokowi.
3. Selamatkan Ratusan RW di Jakarta dari Banjir
|
"Yang paling cepat ya kita mesti usahakan sebanyak mungkin RW diselamatkan," kata Ahok di balai kota DKI, Jakarta, Rabu (19/11/2014).
"Ada 634 RW yang masih terendam kalau hujan. Kita mesti bawa PU supaya bisa cepat jalan," tambah dia.
4. Kenyangkan Perut Warga DKI
|
"Tugas saya hanya mengenyangkan perut masyarakat DKI," kata Ahok di Lapangan Dirlantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (17/11/2014).
Ahok menjelaskan, soal pengamanan pelantikkannya menjadi Gubernur DKI Jakarta itu masuk ranah kepolisian. Dia tidak akan ambil pusing soal ancaman adanya demo besar yang menolak pelantikan dirinya.
"Keamanan pelantikan saya masuk ranahnya Polda," ucapnya.
5. Buat Angkutan Feeder ke Pemukiman dengan e-Ticketing
|
"Kita lagi pikirkan (untuk penyusunan ulang rute angkutan), makanya kita bikin jalan inspeksi sungai yang itu nantinya pakai jalur baru. Makanya saya minta orang jangan kritik saya, kalau saya memaksa Anda memakai e-Money atau e-Ticketing ini untuk mengetahui Anda naik-turun di mana," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2014).
"Supaya saya bisa bantu Anda rute mana yang hanya satu kali sampai tujuan. Tapi tolong saya, kalau pakai e-Ticketing jangan bilang mahal lah," imbuhnya.
Sebagian besar koridor bus TransJakarta memang kini memakai sistem e-Ticketing dengan uang elektronik yang bekerja sama dengan beberapa bank. Beberapa kartu uang elektronik itu tak cuma bisa untuk naik TransJ melainkan juga bisa digunakan naik Commuter Line atau KRL hingga belanja di minimarket. Uang elektronik ini bisa dibeli di halte busway sebesar Rp 40 ribu, termasuk isi saldo Rp 20 ribu.
Nah, Ahok menginginkan sistem tersebut juga nantinya dapat diterapkan di seluruh kendaraan umum yang beroperasi di DKI, termasuk angkutan pengumpan ke lingkungan. Menurutnya, sistem pembayaran masih perlu dibenahi agar naik kendaraan umum bisa lebih nyaman lagi.
"Saya pikir warga Jakarta juga harus bangun Jakarta. Makanya kita kasih aturan ini karena niatnya ada supaya kita bisa mengukur rute mana. Tapi mereka bilang mahal lah, padahal beli pulsa HP Rp 50 ribu seminggu sanggup," tutup Ahok.
Halaman 2 dari 6