Ketua Organda Jatim, HB Mustofa mengatakan, pihaknya tidak bisa memaksa anggotanya untuk mogok setelah ada kejelasan kenaikan tarif dari Kemenhub.
"Memang kita mendapat instruksi untuk mogok. Tapi setelah ada keputusan dari menteri kita anulir. Bagi yang mau mogok silakan atau tetap jalan juga silakan," katanya pada detikcom, Rabu (18/11/2014).
Menurutnya, rencana aksi mogok yang batal merupakan shock therapy bagi pemerintah agar memberikan perhatian kepada Organda.
"Kita selama ini kan terus mendukung pemerintah. Dari dulu kan kita tetap dukung kalau kenaikan BBM. Tapi ya kita juga diperhatikan. Minimal ada kartu minyak buat kita jangan hanya kartu sehat dan lainnya untuk masyarakat kurang mampu," ujarnya.
Pria yang juga pemilik PO Manggala ini berharap, pemerintah lebih memperhatikan pihaknya. "Kita juga membantu masyarakat bawah yang secara tidak langsung mendukung kebijakan pemerintah agar masyarakat menggunakan angkutan massal. Tapi kita juga harus didukung dan diperhatikan," pungkas dia. (ze/fat)