Ceu Popong Sindir PDIP di Paripurna: Dulu Ada yang Walkout Tolak BBM Naik

Ceu Popong Sindir PDIP di Paripurna: Dulu Ada yang Walkout Tolak BBM Naik

- detikNews
Selasa, 18 Nov 2014 16:49 WIB
Jakarta -

Popong Otje Djundjunan alias Ceu Popong, anggota Fraksi Partai Golkar DPR, mempertanyakan kebijakan pemerintah menaikan harga BBM yang diambil pemerintah di rapat paripurna. Manuver Ceu Popong ini menuai protes dari anggota DPR lain.‎

Popong bertanya kepada Pimpinan Sidang Paripurna yakni Ketua DPR Setya Novanto dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/11/2014).

"‎Mungkin pertanyaan yang sangat bodoh dari Ceu Popong, mungkin forumnya bukan di sini, maka saya minta waktu satu atau dua menit pada pimpinan untuk menyampaikan satu pertanyaan di luar acara ini," tanya Popong.

Rapat paripurna ini memang tidak mengagendakan pembahasan kenaikan harga BBM, melainkan membahas soal pengesahan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) dan soal Peraturan Tenaga Ahli dan Staf Administrasi DPR. Tentu pertanyaan Ceu Popong ini memicu reaksi anggota DPR yang lain. Namun perempuan berusia 76 tahun itu tetap melanjutkan pertanyaannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"‎Apakah saat BBM mau dinaikkan itu, apakah ada pemberitahuan ke DPR? Bukan minta izin, tapi mungkin sekadar memberitahu. Kalau memang ada, apakah sudah dijawab? Kalau tidak ada, apakah perlu pemberitahuan dari pemerintah kepada DPR?" tanya Popong.

Pertanyaan Popong membuat interupsi meletup di sana-sini. Namun Popong tetap saja menyelesaikan kata-katanya.‎

"‎Maaf, maaf, apakah saya yang kuper atau bagaimana, karena dulu sampai ada yang walk out (menolak harga BBM)," kata Popong.‎ Di paripurna kenaikan BBM tahun 2012, Fraksi PDIP walk out karena menolak harga BBM naik.

Namun Novanto sebagai pimpinan terus melanjutkan rapat dengan mempersilakan satu per satu anggota untuk interupsi. Interupsi Popong juga tak lantas ditanggapi yang lain.‎

(dnu/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads