Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menutup akses masuk depo dengan spanduk-spanduk bertuliskan, 'Jokowi Kaulah Panglima Sadis', 'BBM Naik, Revolusi Mental Gagal'.
Dalam sebuah orasinya, mahasiswa menilai pemerintahan Jokowi-JK sudah menyengsarakan rakyat dalam waktu kurang dari seratus hari, dengan naiknya harga BBM ini.
"Kita disini adalah mahasiswa yang peduli rakyat, kenaikan harga BBM sangat menyengsarakan wong cilik," teriak orator.
Mahasiswa yang memaksa masuk ke dalam depo harus menghadapi barikade aparat kepolisian. Aksi dorong tak berjalan lama. Mahasiswa menggelar aksi simbolis dengan sembelih ayam potong sebagai simbol akan tewasnya revolusi mental yang selama ini didengungkan oleh presiden Jokowi-JK.
Setelah disembelih ayam tersebut dibakar oleh para mahasiswa di depan pintu gerbang utama Terminal BBM Pertamina Malang
Ketua PMII Malang Habiburahman menegaskan, aksi yang dilakukan kali ini adalah bentuk dari perlawanan rakyat yang menolak kenaikan harga BBM.
"Sementara sembelih ayam merupakan bentuk dari wafatnya pemerintahan," katanya.
Menurut dia, kenaikan harga BBM Rp 2 ribu sangat disayangkan oleh mahasiswa. Sebab, harga minyak dunia saat ini sedang turun.
Selain menggelar prosesi sembelih ayam, mahasiswa juga menggelar Salat Gaib sebagai simbol wafatnya pemerintahan saat ini.
"Kami mendoakan kematian revolusi mental, ini bentuk kekecawaan pemerintahan Jokowi-JK," tegasnya.
(bdh/bdh)