JK: Kenaikan Harga BBM Berisiko Tapi Banyak Manfaat

JK: Kenaikan Harga BBM Berisiko Tapi Banyak Manfaat

- detikNews
Selasa, 18 Nov 2014 11:40 WIB
Jakarta - Keputusan pemerintah Jokowi-JK untuk menaikkan harga BBM bersubsidi menuai kritikan berbagai pihak. Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan kenaikan itu sudah harus dilakukan meski berisiko tidak akan populer.

"Semalam pemerintah menaikkan harga BBM. Itu juga ada risiko tapi lebih banyak manfaatnya. Karena itu kita ambil itu," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam acara Risk and Government Summit 2014 yang diselenggarakan OJK di Hotel Dharmawangsa, Jalan Dharmawangsa, Jaksel, Selasa (18/11/2014).

โ€Ž"Kita siap menanggung risiko dan siap tidak populer,"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengerti keputusan ini akan membuat ia dan Jokowi dikritisi atau bahkan dicerca masyarakat. Namun, ia juga ingin menjelaskan bahwa kenaikan harga BBM subsidi adalah dampak rencana pengalihan subsidi pemerintah untuk bidang pendidikan, pembangunan infrastruktur dan kesehatan.

"Kita kan penjelasannya ini bukan menaikkan BBM tapi memindahkan subsidi rekonstruktif ke produktif akibat kebijakan itu naik BBM. Naik BBM subsidi hanya akibat saja. Supaya anda punya jalan lebih baik, rumah sakit lebih baikโ€Ž," sambungnya.

Saat ini subsidi BBM dalam APBN mencapai 22 persen dari total APBN. Pengalam sebagai wakil presiden dan pengusaha membuatnya dengan tegas menilai tak akan ada keputusan yang tak mengandung risiko termasuk inflasi yang besar. Strategi yang paling mungkin dilakukan yakni dengan meminimalkan risiko dengan manfaat sebesar-besarnya.

โ€Ž"Seperti saya katakan tadi, tidak ada tindakan tidak berisiko tapi dibandingkan daripada kita defisit lebih baik inflasi sedikit naik tapi APBN kita amanโ€Ž," pungkasnya.

(bil/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads