Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve menuturkan bahwa hasil analisis dari dinas keamanan Prancis (DGSI) menyebutkan, salah satu pria yang menggiring sandera dalam video diidentifikasi sebagai Maxime Hauchard (22).
Cazeneuve menyebut Hauchard sebagai warga Prancis asal Normandy yang telah menjadi seorang mualaf. Demikian seperti dilansir Reuters, Selasa (18/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kini, dinas keamanan Prancis masih menganalisis video yang dirilis ISIS tersebut untuk memastikan dugaan adanya warga Prancis lainnya yang bergabung dengan ISIS dan tampil dalam video tersebut. Jaksa wilayah Paris, Frederic Molins menyebut, terlalu dini untuk mengomentari soal spekulasi tersebut.
Jaksa Prancis disebutkan sempat melakukan penyelidikan awal, tahun lalu, terhadap Hauchard atas kecurigaan berkonspirasi melakukan aksi terorisme. Dakwaan tersebut biasa dijeratkan kepada warga Prancis yang diketahui pergi berjihad ke luar negeri atau bertempur untuk militan asing.
Sementara itu dalam wawancara dengan televisi Prancis pada musim panas lalu, Hauchard menuturkan bahwa tujuannya yang ingin dicapainya dengan bergabung dengan ISIS ialah untuk menjadi seorang martir.
Prancis menjadi bagian dari koalisi melawan ISIS di Irak. Negara ini memperketat undang-undang antiterorisme pada tahun ini, demi menghentikan warganya pergi ke Suriah dan untuk mencegah warga muslim diradikalisasi.
Dalam video pemenggalan Kassig dan sedikitnya 14 orang lainnya yang disebut pejabat dan pilot militer Suriah, yang dirilis Minggu (16/11), menampilkan para jagal yang sama sekali tidak menutup wajahnya dengan masker ataupun penutup wajah lain, seperti biasanya.
(nvc/nwk)