Strategi Brisbane akan Dibahas G20

Strategi Brisbane akan Dibahas G20

- detikNews
Minggu, 16 Nov 2014 11:08 WIB
Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi mencapai 3,3%, menurut IMF.

Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 negara atau G20 di Brisbane, Australia, akan menghasilkan strategi untuk memacu pertumbuhan ekonomi dunia.

Sebagaimana dilaporkan wartawan BBC di Brisbane, James Landale, para menteri keuangan negara-negara anggota G20 merancang serangkaian taktik agar pertumbuhan ekonomi global dapat terdongkrak 2% dalam 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taktik tersebut akan dituangkan secara rinci ke dalam Brisbane Action Plan.

"Kami tidak bisa bersantai, dunia memerlukan pertumbuhan," ujar Menteri Keuangan Australia, Joe Hockey.

Di antara ragam strategi yang dirancang, kelonggaran birokrasi ialah salah satu yang dianjurkan demi merangsang pihak swasta dalam berinvestasi di bidang infrastruktur.

"Yang telah kami lakukan ialah menugaskan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia untuk memonitor dan melaporkan performa masing-masing negara. Jadi, untuk pertama kalinya kami menaruh angka sebagai ambisi, bukan kata-kata," ujar Hockey.

Sesuai dengan laporan yang dirilis sebelum KTT G20 digelar, IMF mengatakan ekonomi dunia mengalami kesulitan akibat pertumbuhan ekonomi yang lamban di Eropa dan Jepang.

Faktor ketegangan geopolitik dan kerapuhan pada pasar keuangan juga punya andil, kata IMF.

Imbasnya, dalam prediksi resmi, badan keuangan dunia memangkas pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,3% dari 3,4%.

Geopolitik

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan imbas sanksi AS dan Uni Eropa terhadap negaranya.

Isu geopolitik memang menjadi perhatian sejumlah pemimpin negara dalam KTT G20 kali ini.

Pada Sabtu (15/11), Presiden Rusia Vladimir Putin mengekspresikan kemarahannya atas sanksi negara-negara Barat terhadap Rusia terkait masalah Ukraina.

Putin mengklaim langkah Amerika Serikat dan Uni Eropa tidak hanya menyakiti Rusia, tapi juga dunia.

Perdana Menteri Inggris David Cameron kepada Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa akan ada perubahan besar hubungan Barat dengan Rusia, bila Rusia tetap melanjutkan pengerahan pasukan di dalam wilayah Ukraina.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menggambarkan tindakan Rusia di Ukraina sebagai sesuatu yang mengerikan.

Perdana Menteri Kanada Stephen Harper secara lugas meminta Rusia untuk keluar dari Ukraina.

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads