Di Fashion Momentum 2014 kolaborasi itu diwujudkan. Fashion momentum 2014 sendiri merupakan acara fashion yang dituang dalam bentuk pameran, kompetisi, workshop, talkshow, hingga fashion show.
"Ini adalah wadah untuk bisa bersama-sama menghadirkan fashion show yang menggabungkan desainer top dan desainer muda," ujar Elizabeth Njo May Fen, pemilik sekolah mode Pison AFF di Surabaya Town Square (Sutos), Sabtu (15/11/2014).
Menurut May Fen, desainer muda adalah generasi penerus di bidang fashion. Untuk Surabaya sendiri, kata May Fen, belakangan dunia fashion sudah cukup berkembang. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya mal yang menghadirkan fashion week atau fashion shoe.
"Tetapi kalo untuk industri fashion, jujur Surabaya tidak ada. Karena itu diperlukan lebih banyak desainer muda di bidang ini," lanjut May Fen.
Geraldus Sugeng, salah satu desainer senior, mengatakan bahwa acara semacam Fashion Momentum sangat bagus bagi perkembangan dunia fashion. Senior dan pemula bisa saling kenal lebih akrab dan bisa saling bertukar pengalaman.
"Biar bagaimana yang pemula bisa maju bersama," ujar Sugeng yang telah menggeluti dunia mode selama 19 tahun.
Keuntungan acara semacam Fashion Momentum diaku Bramanta wijaya sangat membantu dirinya. Dia bisa lebih banyak menyerap ilmu dari desainer yang lebih berpengalaman.
"Ini adalah suatu penghormatan bisa bersama dengan senior. Saya cukup gugup juga karena saya baru 4 tahun berkecimpung di dunia ini. Bandingkan dengan Sugeng yang sudah 19 tahun ada di dunia ini," kata Bramanta.
Fashion Momentum 2014 yang menghadirkan karya dari 50 desiner ini merupakan gelaran pertama kali. Sebelum ada Fashion Momentum, ada Surabaya Art and Fashion (SAF) yang telah digelar 3 kali. Namun SAF lebih umum dengan menghadirkan semua bentuk seni termasuk fashion. Sementara Fashion Momentum khusus menghadirkan dunia fashion saja. (iwd/iwd)