Fotografer dalam Pusaran Konflik Suriah

Fotografer dalam Pusaran Konflik Suriah

- detikNews
Minggu, 16 Nov 2014 10:56 WIB
Jakarta -

Β 

Abd Doumany lahir dan besar di Douma, daerah pinggiran Damaskus, ibu kota Suriah. Dia kini menjadi fotografer lepas yang bekerja untuk Agence France Presse (AFP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wilayah Douma dikuasai oleh kelompok-kelompok pemberontak dan sering menjadi medan tempur. Warga kadang harus berlindung dari penembakan dan serangan udara oleh pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad.

"Douma adalah tempat yang jauh berbeda dibandingkan dahulu. Orang-orang, bangunan, jalan, semuanya berubah," kata Doumany. "Ketika Anda berbicara tentang rasa aman, itu tidak ada di sini."

Doumany mengambil gambar pada artikel ini di sebuah rumah sakit yang dikelola oleh Kantor Medis Pusat di Douma.

"Anak ini dalam keadaan shock dan tidak berkata apa-apa, bahkan ketika dokter bertanya siapa namanya," kisah Doumany. "Untungnya luka dia tidak terlalu parah dibandingkan yang lain."

Foto ini, tentu saja, tidaklah terlalu menyeramkan, seperti foto-foto yang biasa dia setorkan ke agan-agen berita. Tetapi ini adalah foto yang kuat.

Darah menutupi rambut dan wajah anak ini, mencerminkan tragedi yang dialami banyak warga di negara itu.

"Setiap kali saya kembali ke rumah sakit, saya datang dan pergi dengan perasaan yang berbeda. Rasa takut kadang dominan, kadang-kadang sedih," kata Doumany. "Tidak mungkin untuk membiasakan diri melihat adegan tersebut."

"Yang terluka dibawa ke sini dan (luka) mereka biasanya mirip, tetapi kejutan akan selalu mengganggu. Ada saat-saat ketika saya menghabiskan berjam-jam dalam keheningan setelah kembali ke rumah, tidak dapat berbicara dengan siapa pun. Itu menekan saya, dan gambar mengerikan tetap terjebak dalam kepala saya selama berjam-jam.

"Rasa takut menerpa saya setiap kali saya melihat foto orang terluka."

"Tinggal di dalam rumah sakit membuat Anda merasa pusing. Erangan yang terluka, bagaimana Anda akan menghibur anak yang kakinya berubah menjadi potongan-potongan? Apakah Anda katakan padanya semuanya akan baik-baik saja?

"Yang tersulit adalah melihat rasa sakit mereka yang telah kehilangan orang yang dicintai. Biasanya saya tidak memotret adegan itu untuk menghormati mereka. Saya tahu persis bagaimana perasaan mereka, saya sudah kehilangan salah satu saudara saya dalam perang ini."

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads