Seperti poin ke empat dari tuntutan yakni selamatkan keberlangsungan operasional pabrik Tuban. Ketua Serikat Karyaan Semen Indonesia (SKSI) Aditya Sugeng tidak bisa menjelaskan lebih lanjut dan hanya mengatakan jika pabrik Tuban masih beroperasional.
"Masih beroperasional," kata Aditya singkat kepada wartawan, Jumat (14/11/2014).
Tetapi dari kabar yang beredar dikatakan bahwa operasional pabrik Tuban tidak berjalan secara maksimal. Ada maintenance peralatan yang tidak ada penggantinya karena anggaran yang tidak ada.
Aditya juga tidak bisa menjelaskan poin ke lima yakni menolak segala macam gebyar-gebyar tahun baru, celebration night dan perayaan sejenisnya. Kabar di kalangan karyawan menyebutkan jika kegiatan semacam itu menyedot anggaran hingga belasan miliar. Padahal kegiatan itu dilaksanakan lebih dari dua kali dalam setahun.
Bagi karyawan, kegiatan seperti itu tak mempunyai urgensi bagi perusahaan. Inefisiensi seperti itu bagi karyawan sangat merugikan karena berpengaruh pada bonus karyawan yang semakin sedikit.
"Kami berdemo demi kesejahteraan karyawan," pungkas Aditya.
(iwd/fat)