Puluhan ribu perawat di Amerika Serikat menggelar aksi mogok kerja terkait Ebola. Mereka mengeluhkan kurangnya perlindungan bagi pekerja medis yang menangani pasien Ebola dan berisiko tertular.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (13/11/2014), National Nurses United yang bermarkas di California memperkirakan ada sekitar 100 ribu perawat di seluruh wilayah AS yang ikut serta dalam aksi demo dan mogok ini. Juru bicara serikat perawat tersebut mengharapkan akan ada lebih banyak orang yang ikut serta.
Serikat perawat ini tengah terlibat pembahasan kontrak dengan pengelola dari hampir 90 rumah sakit dan klinik di California, dan satu rumah sakit di Washington DC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyedia layanan kesehatan setempat, Kaiser Permanente yang mengelola sebagian besar rumah sakit dan klinik di California, menuding bahwa serikat perawat tersebut sengaja menggunakan isu Ebola sebagai dalih untuk mogok kerja.
Dalam aksinya, para perawat ini menekan rumah sakit untuk membeli pakaian pelindung yang lebih ketat, yang tidak mengekspos kulit, kemudian juga alat pernapasan dengan oksigen murni, untuk melindungi para pekerja medis dengan lebih layak dan menjauhkan dari risiko tertular.
Mereka juga meminta lebih banyak pelatihan bagi para pekerja medis dalam menangani pasien Ebola. "Cara terbaik untuk melindungi masyarakat ialah melindungi para perawatnya," ucap Evan Brost, salah satu perawat yang ikut unjuk rasa di luar Gedung Putih AS.
Direktur Eksekutif National Nurses United, Rose Ann DeMoro menuturkan, unjuk rasa lainnya juga digelar di Chicago, Oakland dan di luar kantor sejumlah gubernur negara bagian.
(nvc/ita)