Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, untuk melayani trayek baru, Mojokerto-Tarik-Tulangan-Sidoarjo, telah disiapkan 2 rangkaian kereta (trainset). Setiap trainset terdiri dari 4 gerbong penumpang tanpa lokomotif.
"Biaya pembuatan dua rangkaian kereta perintis menelan Rp 67 miliar, bersumber dari APBN tahun 2009/2010," kata Hanggoro kepada detikcom usai soft launching KRDI Perintis di Stasiun Mojokerto.
Sebagai permulaan beroperasi, Hanggoro menuturkan, tiket KA Perintis dilepas dengan harga Rp 4 ribu per penumpang. Dengan harga ini, masyarakat bisa menikmati perjalanan dari Stasiun Mojokerto, Tarik, Tulangan, hingga Stasiun Sidoarjo.
"Harga tiket Rp 4 ribu dari Mojokerto-Sidoarjo, dengan subsidi dari pemerintah, besaran subsidi tergantung pada jumlah penumpang karena yang disubsidi pemerintah adalah biaya operasional dikurangi pendapatan dari penjualan tiket," tuturnya.
Namun demikian, menurut Hanggoro, pihaknya belum menetapkan target pendapatan dari pengoperasian KA Perintis ini. "Karena ini masih merintis, kita belum menetapkan target pendapatan, yang terpenting menghidupkan operasional dulu dari Mojokerto ke Sidoarjo dulu, karena selama ini belum pernah ada operasional di jalur ini," ungkapnya.
Meski baru beroperasi, KA Perintis ini mampu mengundang penasaran masyarakat di daerah Tulangan yang telah puluhan tahun tidak dilalui kereta api. Puluhan warga Tulangan berbondong-bondong mencoba fasilitas KA baru ini.
Hanggoro menambahkan, dengan beroperasinya KA Perintis ini, masyarakat memiliki pilihan moda transportasi baru dengan biaya lebih terjangkau, lebih cepat, dan nyaman.
"Diharapkan ada pertumbuhan ekonomi di sepanjang koridor Mojokerto-Sidoarjo ini, selain itu, bisa membantu mobilitas masyarakat, masyarakat berlaih ke kereta api, sehingga bisa mengurangi kemacetan di jalan," pungkasnya.
KA Perintis ini tergolong nyaman. Pada setiap gerbong, dilengkapi tempat duduk yang empuk dan pegangan bagi penumpang yang berdiri. Selain itu, penumpang juga dimanjakan dengan fasilitas pendingin ruangan. Sekali jalan, kereta ini mampu mengangkut sekitar 320 penumpang.
Sayangnya, fasilitas keamanan belum sepenuhnya tersedia. Dari pantauan detikcom, di setiap gerbong penumpang tidak terlihat satupun tabung pemadam kebakaran. Jika terjadi kondisi darurat, penumpang hanya diberi alat pemecah kaca yang disediakan di dekat jendela penumpang.
(fat/fat)