Gedung peninggalan Pemerintah Belanda ini di zamannya digunakan sebagai gedung pesta dansa sinyo dan noni Belanda. Kemegahan di dalam bangunan yang menurut cerita penuh dengan kemewahan kini berganti dengan pemandangan tak sedap.
Di beberapa sudut ruang tercium bau pesing menyengat, atap bangunan di sepanjang ruangan juga terlihat banyak yang jebol dan tak terurus. Maklum saja jika gedung yang juga pernah menjadi markas pejuang saat merebut kemerdekaan ini rusak parah.
Sebab pemeliharaan Gedung Juang '45 Banyuwangi ini terakhir dikerjakan saat era Bupati Joko Supaat Slamet. Meski begitu, para veteran dan penerusnya tetap bangga menjadikan gedung tua ini sebagai kantor veteran dan mempertahankannya sebagai salah satu cagar budaya.
"Sekitar tahun 80 an itu perbaikan akhir, jamannya Bupati Joko Supaat. Hingga kini blm ada pembenahan yang berarti. Yang paling rusak parah terlihat ya atap ini. Setiap musim hujan bukan cuman bocor tapi banjir. Padahal kantor masih aktif," ujar Purn. Sersan Mayor Soewadi, Sekretaris LVRI (Legium Veteran Republik Indonesia) Banyuwangi kepada detikcom, Senin (10/10/2014).
Di moment hari Pahlawan yang diperingati tiap 10 November ini, dari tahun ke tahun dinilai hanya sebuah kegiatan biasa tanpa mengenal serapan makna sesungguhnya. Tak hanya nasib Gedung Juang '45 saja, sambung Soewadi, perhatian terhadap para veteran juga dinilai perlu ditambah. Veteran yang mengaku pernah terlibat dalam perang di Timur-Timur ini mengaku, saat ini bagi para veteran diberi dana kehormatan sejumlah Rp 250 ribu per bulan.
"Jika dinilai dengan rupiah ya tentu perlu ditambah. Tapi ini yang ada melekat di benak adalah sumbangsih dan pengorbanan," imbuhnya.
Sambil duduk di kursi reot sudut sekretariat LVRI, Soewadi yang juga ditemani beberapa veteran lain berkali kali mengingatkan agar pemerintah setempat dan pemuda penerus bangsa tak lupakan semboyan 'jasmerah'. Semboyan yang terkenal diucapkan Presiden Soekarno ini diucapkannya lantang sebagai penyemangat dan pengingat kaum muda untuk terus berkarya dan mengisi kemerdekaan.
"Ingatlah wahai pemuda penerus bangsa dan para pemimpin di pemerintahan daerah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah, Jasmerah! Tanpa perjuangan para pahlawan tak bisa kita nikmati kemerdekaan," pungkasnya.
(fat/fat)