Dengan tambahan pasukan ini berarti jumlah pasukan AS yang berada di Irak akan mencapai sekitar 3 ribu personel. Gedung Putih menyatakan, pengiriman pasukan tambahan tersebut merupakan bagian dari strategi AS untuk membantu pemerintah Irak dalam menghadapi kelompok ISIS.
Namun disampaikan bahwa pasukan tersebut hanya akan memegang peran non-tempur. Pasukan AS tersebut akan melatih dan memberikan nasihat-nasihat pada pasukan pemerintah Irak dan pasukan Kurdi dalam menghadapi militan ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan tambahan ini akan tetap melakukan misi yang sama yang telah dijabarkan sejak awal. Yakni, membantu pasukan Irak di darat, yang didukung dengan pesawat-pesawat perang koalisi di udara.
"Misinya sama sekali tidak berubah bagi seluruh anggota militer kami," ujar pejabat AS yang tidak disebutkan namanya itu. "Kami menambah personel agar bisa lebih baik lagi melakukan misi tersebut," imbuhnya.
Di antara 1.500 personel militer tersebut, termasuk para penasihat untuk membantu pasukan Irak merencanakan operasi. Termasuk pula sekelompok pelatih militer yang akan ditempatkan di beberapa wilayah Irak.
Untuk mendanai pengerahan pasukan tambahan itu, Obama berencana meminta dana US$ 5,6 miliar dari Kongres AS, termasuk sekitar US$ 1,6 miliar untuk melatih dan mempersenjatai pasukan Irak. Pasukan tambahan baru akan dikirimkan ke Irak setelah Kongres menyetujui dana tersebut.
(ita/ita)