Seperti yang diakui salah satu penjual pakaian, Fiqih (21). Dia mengaku tokonya mulai banyak diserbu pembeli sejak, Senin (3/11). Omset pendapatam dia pun mengalami kenaikan.
Menurut warga Pulo Wonokromo ini, paling banyak yang dibeli adalah pakaian doreng TNI, mulai kaos motif doreng hingga PDL maupun setelan pakaian polisi dan TNI ukuran anak anak. "Paling banyak setelan kaos dan celana motif doreng," katanya.
Fiqih yang tiap harinya membuka tokonya sebagai pembuat stempel dan spanduk ini rela menutup sementara pemesanan stempel, demi meraup rupiah dengan menjual pakaian doreng yang banyak diburu jelang Hari Pahlawan.
"Harganya mulai Rp 30 ribu hingga Rp 100 ribu untuk kaos dan celana motif doreng. Kalau pakaian setelan polisi dan TNI untuk anak anak rata rata Rp 125 ribu hingga Rp 175 ribu," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Rahmah (41) yang mengaku dalam sehari mendapat penghasilan 100 kali lipat dibandingkan hari biasanya. Wanita yang sudah 20 tahun lebih berjualan pakaian motif doreng ini mengaku bisa mendapatkan penghasilan hingga puluhan juta dalam sehari.
"Kalau hari biasa, laku 2 kaos atau satu setelan sudah alhamdulillah. Kalau seperti sekarang ini alhamdulillah pokoknya," ujar ibu empat anak ini.
(ze/bdh)