KIH Sudah Turunkan Tawaran untuk 'Islah', KMP Belum Mau Mengalah

KIH Sudah Turunkan Tawaran untuk 'Islah', KMP Belum Mau Mengalah

- detikNews
Jumat, 07 Nov 2014 11:01 WIB
Jakarta - Sempat terbersit akan ada jalan terang dari kisruh antara kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) di DPR. Namun, setelah lebih dari seminggu, lobi yang dilakukan kedua pihak ternyata masih buntu.

KMP yang digawangi oleh Gerindra, Golkar, PKS, PAN dan PD disebut masih belum mau menerima opsi yang ditawarkan oleh PDIP, PKB, NasDem, Hanura, dan PPP yang tergabung di KIH. Padahal, KIH sudah menurunkan tawaran jumlah kursi pimpinan alat kelengkapan dewan (akd) untuk mereka jauh dari keinginan ideal.

"Jadi tawarannya itu 5 kursi pimpinan dulu untuk masing-masing fraksi. Lalu revisi UU MD3 lalu ditambah jadi 16 kursi. Nah, tambahan 16 kursi ini masih pro kontra di KMP," kata politikus PDIP Aria Bima ketika berbincang dengan detikcom, Jumat (7/11/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aria mengatakan bahwa tawaran yang diajukan KIH ini sudah lebih rendah dari yang seharusnya mereka dapatkan. Bila mengacu pada prinsip proporsional dengan perolehan suara, KIH harusnya mendapatkan 6 kursi ketua dan 22 wakil ketua.

Kalau pun tawaran itu tidak dipenuhi oleh KMP, Aria mengatakan bahwa pihaknya bisa menerima alternatif 16 kursi wakil ketua, tanpa kursi ketua. Ia mempertanyakan mengapa opsi ini juga tak disetujui KMP.

"Target optimal memang pembagian proporsional. Target minimalnya 16 wakil ketua, tanpa pemekaran komisi. Itu paling moderat, 16 diakomodasi. Kita tidak minta ketua lho. Apa lagi?" tanya dia.

Aria menegaskan bahwa KIH bukan mengemis kursi. Mereka memperjuangkan hak politik untuk memiliki perwakilan di setiap pimpinan komisi.

"Yang kami minta hak politik kami," pungkasnya.

(imk/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads