Istana Wapres Pertanyakan Sikap Politisi PDIP yang 'Serang' JK

Istana Wapres Pertanyakan Sikap Politisi PDIP yang 'Serang' JK

- detikNews
Rabu, 05 Nov 2014 14:32 WIB
Jakarta - Politisi PDIP Effendi Simbolon melontarkan sindiran ke Wapres Jusuf Kalla (JK) terkait rencana kenaikan BBM. Istana Wakil Presiden mempertanyakan sikap Effendi yang terkesan 'menyerang' JK.

"Saya juga bingung kepada Effendi, karena akan menimbulkan pertanyaan banyak orang kenapa, ada apa sampai dia ngomong seperti itu," ujar juru bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah di kantor wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (5/11/2014).

Husain mengatakan tidak ada kesan JK terburu-buru ingin menaikkan harga BBM. Pengalihan subsidi BBM dari konsumstif ke produktif merupakan bagian dari program pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai kemarin Pak Jokowi sendiri kalau kita ikuti pembukaan Rakornas Gubernur dan kabinet kerja para menteri, dan Kapolda segala macam itu kan sudah jelas, di situ menggambarkan," jelasnya.

"Menegaskan akan dilakukan pengalihan subsidi dari konsumtif ke produktif. Yakni membangun irigasi yang banyak terbengkalai, infrastruktur jalan, jembatan. Jadi sejalan. Enggak ada Pak JK yang memutuskan sendiri," tambahnya.

Pengalihan subsidi BBM telah disepakati oleh partai pendukung, termasuk PDIP karena bagian dari kerja pemerintah. Pernyataan Effendi Simbolon itu dianggap sebagai tanggapan pribadi.

"Akhirnya multitafsir, makanya kasihan dia," kata Husain.

JK juga sempat mengomentari pernyataan dari Effendi Simbolon tersebut. "Itu statement pribadi," kata JK.

Sebelumnya, Effendi Simbolon menyatakan partainya belum menentukan sikap soal kenaikan harga BBM. Dia menyesalkan sikap JK yang seolah bernafsu mendorong kenaikan harga BBM.

"Pak JK lebih nafsu daripada presidennya saya lihat. Harus clear dulu lah," kata Effendi di gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Selasa (4/11) kemarin.

(fiq/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads