Akibat pengeroyokan, dua petugas polhut terkapar di tempat kejadian karena menderita luka sabetan pedang. Dua korab yakni, Moh. Rafik (45) dan Zainal Arifin (42) warga Desa Kalikatak Kecamatan Arjasa.
Peristiwa pengeroyokan bermula saat salah seorang korban, Moh. Rafik sebagai Kepala Mandor Perhutani Kangean Barat melakukan operasi rutin di lokasi hutan negara petak 24 B Desa Sawah Sumur, mendapati komplotan pencuri sekitar 8 orang sedang mengangkut kayu jati hasil curian.
Melihat ada polhut yang akan menangkap, komplotan pencuri kayu tersebut malah menyerang petugas menggunakan pedang. Korban, Moh. Rafik mengalami luka di bagian paha kiri dan punggung.
"Korban dikeroyok sekitar 8 orang," kata Humas Perhutani, Imam Syafi'i.
Saat korban Moh. Rafik, terjatuh kemudian datang anak buahnya, Zainal Arifin akan membantu korban. Namun Zainal juga diserang. Zainal pun mengalami lebam di bagian punggung dan luka robek di lengan kanan akibat sabetan pedang. Kedua korban langsung dibawa ke Puskesmas Arjasa untuk mendapat perawatan medis.
"Sekarang kedua korban dirawat di Puskesmas Arjasa," tambahnya.
Kasus pengeroyokan polisi hutan tersebut sekarang ditangani Polsek Arjasa. Polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara bersama sejumlah petugas perhutani.
(fat/fat)