2 Menteri Batal Isi Materi di Sekolah Legislatif DPRD Partai NasDem

2 Menteri Batal Isi Materi di Sekolah Legislatif DPRD Partai NasDem

- detikNews
Sabtu, 01 Nov 2014 15:35 WIB
Surabaya - 2 Menteri batal memberikan materi di Sekolah Legislatif legislator Partai NasDem asal Jawa Timur. Sebab, Menteri Siti Nurbaya dan Ferry Mursyidan Baldan mendadak ada kepentingan negara yang tidak bisa ditinggalkan.

Ketidakhadirannya 'alumni' pengurus Partai NasDem itu menunjukkan mereka lebih mengutamakan kepentingan bangsa dari pada partai.

"Keduanya memang semula pimpinan NasDem, dan mereka sudah terbiasa memberikan materi di setiap Sekolah Legislatif sebelum menjadi menteri," ujar Plt Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur, Effendi Choirie, di sela-sela Sekolah Legislatif di Inna Simpang, Surabaya, Sabtu (1/11/2014).

Pria yang biasa disapa Gus Choi menerangkan, acara Sekolah Legislatif bagi legislator Partai NasDem sudah diproses sebelum pembentukan Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK. Sehingga nama Siti Nurbaya (sekarang Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) serta Ferry Mursyidan Baldan (Menteri Agraria dan Tata Ruang) tetap tercantum untuk menjadi pemateri tentang kelegislatifan dan keeksekutifan.

"Nah ketika acara ini berlangsung, mereka dipercaya di kabinet. Kita 1000 persen mendukungnya untuk lebih mengutamakan tugasnya di kabinet. Soal materi di sini kita sendiri yang mengisi," terangnya.

"Jadi NasDem sudah sepakat, sudah punya komitmen, sudah punya tekad bulat. Siapa pun kader NasDem yang masuk kabinet, segala-galanya harus dicurahkan untuk kepentingan bangsa. Partai nggak perlu dipikirkan lagi, karena sudah ada yang memikirkannya," jelasnya.

Mantan politisi PKB asal Gresik ini mengatakan, sikap dari kedua menteri tersebut serta Partai NasDem sebagai contoh terdepan bagi kader NasDem atau partai lainnya, bahwa dalam konteks memisahkan antara urusan partai dengan urusan negara. Melepaskan jabatan di partai dan mengutamakan kepentingan bangsa itu contoh bagus dan menjadi kehendak masyarakat.

"Ini bagian dari perubahan yang dampaknya luar biasa sekali. Seolah-olah kecil tapi dampaknya besar sekali. Misalnya tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan partai. Tidak menggunakan pikirannya yang terselip conflict of interest partai," katanya.

"Jadi tradisi lama yang buruk kita rubah menjadi tradisi yang baik sekali," tandasnya.

(roi/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.