6 Fakta Ambruknya Jembatan di TIM yang Tewaskan 4 Pekerja

6 Fakta Ambruknya Jembatan di TIM yang Tewaskan 4 Pekerja

- detikNews
Sabtu, 01 Nov 2014 10:05 WIB
6 Fakta Ambruknya Jembatan di TIM yang Tewaskan 4 Pekerja
Jakarta - Jembatan penghubung antara Gedung Arsip dan Gedung Perpustakaan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, roboh pada Jumat (31/10/2014) pagi. Kejadian ini mengakibatkan 4 pekerja tewas dan 5 orang lainnya luka-luka.

Peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Jembatan yang sedang dicor itu tiba-tiba ambruk dan menimbun sejumlah pekerja.

Proses evakuasi memakan waktu yang cukup lama hingga malam hari. Kendalanya adalah karena bangunan belum stabil. Beberapa petugas juga sempat cidera saat berusaha menyelamatkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab robohnya jembatan ini belum diketahui. Dugaan sementara adalah akibat pondasi yang kurang kuat.

Berikut adalah fakta-fakta terkait ambruknya jembatan di TIM, seperti dirangkum detikcom pada Sabtu (1/11/2014):

Tewaskan 4 Pekerja, 5 Orang Lainnya Luka-luka

Pusat Kendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) DKI Jakarta menyatakan sekitar pukul 22.00 WIB para pekerja melakukan pengerjaan jembatan ini. Para pekerja melakukan pengecoran di lokasi ini.

Sekitar pukul 06.00 WIB tiba-tiba saja jembatan yang sedang dicor ini ambruk. Akibatnya ada empat orang yang tertimbun di lokasi ini. Empat orang yang tertimbun ini adalah Budi Utomo (27) asal Demak, Harno (40) asal Purwodadi, Arden dan Nur Ucup.

Selain korban tewas ada lima orang korban yang terluka. Berikut ini adalah data lima orang korban luka menurut Pusdalops BPBD DKI Jakarta:

1. Harto (36), luka di dada, kaki kanan lecet, bibir pecah.
2. Darwanto (31), kiri patah.
3. Imam Kurniawan (18), bibir pecah, luka pada bagian perut.
4. Agung Astanto (24), luka di kedua kaki.
5. Teguh Bayu Seno (18), luka dibagian pundak kanan dan kedua kaki.

Suara Gemuruh dan Teriakan Minta Tolong Saat Jembatan Ambruk

Pekerja yang selamat dari ambruknya jembatan di TIM, Suwardi mendengar suara gemuruh saat kejadian tersebut. Ia mendengar suara teman-temannya yang terjebak di reruntuhan namun tidak bisa menolong.

"Kedengeran kenceng banget, suaranya bruuukk. Saya nggak lihat langsung soalnya masih tidur. Denger itu kaget saya langsung bangun," ujar Suwardi yang sedang menengok teman-temannya yang menjadi korban luka di RS PGI Cikini, Jl Raden Saleh, Jakpus, Jumat (31/10/2014).

Suwardi tak menyangka ternyata suara berasal dari embatan yang ambruk dan menimbun sejumlah temannya. Pria yang datang dari Purwodadi ini mengira suara kencang itu adalah suara cor-coran.

"Dikira itu cor-coran aja yang jatuh. Pas kita lihat itu proyeknya ambruk. Ada yang teriak tolong-tolong, kita berusaha nolongin, ada banyak yang ketindihan," Suwardi menjelaskan.

Petugas Cidera Saat Evakuasi Korban

Proses evakuasi para korban ambruknya jembatan di TIM berlangsung berjam-jam. Dua petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) tertimpa beton dan pingsan.

Mereka langsung dibawa ke RS terdekat oleh petugas Damkar lainnya. Satu petugas mengenakan baju damkar biru dan satu lagi mengenakan baju oranye. Keduanya memakai helm.

Cidera juga dialami satu orang tim SAR dari Tagana bernama Nursadi. Ia langsung dilarikan ke RS PGI Cikini namun lukana tidak terlalu parah.

"Tadi pas lagi evakuasi, katrol yang angkat beton slip, kabel sling katrolnya putus. Kejadiannya cepat banget," ujar Nursadi usai diperiksa oleh pihak medis.

Jembatan Ambruk Diduga Karena Pondasi yang Kurang Kuat

Penyebab pasti ambruknya jembatan tersebut belum diketahui. Menurut Kasie Operasi Damkar Jakarta Pusat, Sudarno, runtuhnya jembatan sepanjang 12 meter tersebut diduga karena pondasi yang kurang kuat. Jembatan tersebut minim tiang penyangga.

"Memang diketahui tidak ada itu penyangganya. Kemungkinan itu yang menyebabkan rubuhnya jembatan. Jadi tak kuat menahan beban," kata Sudarno di TIM, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Jumat (31/10/2014).

Sementara itu pihak pemborong, yaitu PT Citra Murni Semesta belum menjelaskan apa penyebab kecelakaan maut ini. Pihak kepolisian juga belum mengungkapkan hasil penyelidikannya. Polisi masih memeriksa 9 orang saksi.

"Baru 9 orang yang kami periksa," kata Kanit I Kriminal Umum Polres Jakarta Pusat, Ari Susanto di lokasi yang sama.

Kesembilan orang tersebut adalah pekerja, rekan kerja dan masyarakat. Mereka merupakan saksi saat kejadian berlangsung.

Pihak Polres Jakarta Pusat juga telah menggandeng Puslabfor Mabes Polri untuk menyelidiki peristiwa tersebut. Hingga saat ini proses penyelidikan masih dilakukan.

Pemprov DKI Hentikan Pembangunan Jembatan

Sekda DKI Saefullah meninjau jembatan penghubung antara Gedung Arsip dan Gedung Perpustakaan di Taman Ismail Marzuki, Jakara Pusat yang ambruk pagi ini.

Pemprov DKI memutuskan untuk menghentikan pembangunan jembatan tersebut untuk sementara.

Saefullah menuturkan bahwa pihaknya kini fokus pada penyelamatan korban. Proses pembangunan jembatan dengan nilai proyek sekitar Rp 24 miliar akan dievaluasi kembali.

"Karena insiden ini, kita stop dulu pembangunan. Kita akan evaluasi terlebih dahulu untuk melanjutkan pembangunan atau tidak. Yang penting kita akan fokus pada penyelamatan terlebih dahulu," ucapnya kepada wartawan di lokasi.

Jenazah Korban Terakhir Baru Bisa Dievakuasi Malam Hari

Setelah melakukan upaya evakuasi sejak pagi, akhirnya korban terakhir runtuhnya jembatan di Taman Ismail Marzuki (TIM) baru berhasil dievakuasi sekitar pukul 21.50 WIB. Tubuh Arden sebenarnya sudah dilihat sejak sore. Namun, upaya evakuasi terhambat karena tubuh korban yang menempel dengan reruntuhan beton.

"Ini korban terakhir usianya 17 tahun. Dipastikan tidak ada korban lagi," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, Subejo.

Saat petugas mengangkat jenazah Arden, bau menyengat langsung menyebar di sekitar lokasi. Jenazah korban pun langsung dimasukkan dalam kantong jenazah.

Saat dilihat lebih teliti, tak ada darah yang keluar dari tubuh korban. Tubuh korban terakhir itu kaku karena terlumuri semen yang tadinya masih dalam keadaan basah saat jembatan runtuh.
Halaman 2 dari 7
(imk/kha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads