.webp)
Candi Penataran yang berada di kaki Gunung Kelud ini dibangun pada masa Kerajaan Kadiri dan berlanjut hingga zaman kerajaan Majapahit. Candi yang terbesar di Jawa Timur ini terletak di Desa Penataran Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, dan berfungsi sebagai candi negara, tempat berbagai kegiatan keagamaan dan juga pemberkatan bagi para raja.
Indah dan anggunnya dengan cahaya lampu obor di Candi Penataran ini bisa dirasakan saat berbarengan dengan 'Purnama Seruling Penataran', acara yang digelar oleh Dewan Kesenian Kabupaten Blitar (DKKB).
"Kita menyelenggarakan acara seperti ini sebanyak 3 kali dalam setahun," ujar Ketua DKKB Wima Brahmantya, Senin (13/10/2014).
Ia menerangkan, acara 'Purnama Seruling Penataran' digelar pada Sabtu (11/10/2014) malam purnama lalu. Acara tersebut selain dihadiri tamu dari berbagai daerah di Indonesia, juga dari belahan negara lain seperti Jepang, Jerman, Hungari, Belgia.
Acara tersebut juga disajikan berbagai kesenian lokal seperti kesenian Kentrung yang dimainkan oleh begawannya Mbah Sumeh. Sendratari kolosal berjudul 'Blitar-Bhumi Laya Ika Tantra Adhi Raja' yang artinya 'Bumi tempat persemayaman raja-raja merdeka'. Sendratari tersebut mengisahkan Blitar sebagai tempat persemayaman bagi Sri Rajasa (Ken Arok), Anusapati, Wisnuwardhana (Ranggawuni), Kertarajasa Jayawardhana (Raden Wijaya) dan juga Bung Karno.
"Kami berharap sendratari ini bisa menyadarkan kepada masyarakat Blitar bahwa, Blitar sebenarnya memiliki peran besar dalam membangun peradaban nusantara," tuturnya.
"Semoga ini bisa menginspirasi generasi muda Blitar untuk berbuat yang terbaik dan berjuang untuk Nusa dan Bangsa," tandasnya.
(roi/bdh)
