"Pelaku merasa sakit hati karena sering dimarahi kakeknya," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono saat dihubungi detikcom, Jumat (10/10/2014).
Sumaryono mengatakan, Mulyadi sering memarahi PH karena pelajar SMK itu terbilang malas. PH adalah anak dari Diana, putra pertama Mulyadi. Dulu mereka tinggal bersama Mulyadi di Jalan Pakis Sidokumpul II. Tetapi kini mereka tidak tinggal bersama lagi.
"Saat datang ke rumah kakeknya, pelaku sempat cekcok dengan korban. Sepertinya pelaku dimarahi korban lagi sehingga pelaku memukul kepala korban menggunakan kayu," jelas Sumaryono.
Untuk luka yang diduga sabetan benda tajam di tangan Mulyadi, masih diselidiki. "Sepertinya bukan luka karena sabetan benda tajam, tapi masih kami dalami itu," tandas Sumaryono.
Mulyadi meninggal setelah sempat mengalami koma akibat luka pukulan benda tumpul di kepalanya. Mulyadi meninggal saat di rawat di RSAL dr Ramelan. Pelaku adalah PH, cucu Mulyadi. Kamis (9/10/2014) pagi, PH sempat datang ke rumah kakeknya di Jalan Pakis Sidokumpul II. Entah apa yang membuat mereka cekcok. Yang pasti, setelah menganiaya kakeknya, PH keluar rumah sambil membawa HP dan motor kakeknya.
Tetangga sempat melihat kedatangan dan kepergian PH. Selang 2 jam kemudian, Prasetyo yang merupakan anak kedua Mulyadi datang menemui orang tuanya. Pintu rumah yang terkunci membuat Prasetyo harus memanggil tukang kunci untuk membuka pintu.
Setelah pintu terbuka, Prasetyo kaget melihat ayahnya sudah tergeletak. Setelah sempat dirawat di Rumah Sakit DKT, Mulyadi dirujuk ke RSAL dr Ramelan dan akhirnya menghembuskan nafas akhirnya di sana.
(iwd/iwd)