Saat itu ada hajatan khitanan di tempat tinggalnya, Tambak Sawah RT 6 RW 2 Sidoarjo. Ghufron yang juga seorang pengacara PGRI mengaku saat kejadian dirinya sedang berbincang-bincang dengan Sekretaris Desa Tambak Sawah Komari.
"Saat itu ngobrol dengan Pak Carik Tambak Sawah (Komari). Tiba-tiba ada benda mengenai dahi saya dan menyala seperti ada bunga api," kata Gufron saat ditemui di rumahnya kepada wartawan, Kamis (9/10/2014).
Setelah itu dia menunduk dan didatangi tetangganya yang saat itu sedang bergerombol. Saat itu Gufron malah diajak bercanda oleh tetangganya.
"Abah (Gufron) apa yang terjadi. Masa menyalakan korek api kok lewat dahi," ujar Gufron menirukan perkataan salah seorang tetangga dan tamu undangan.
Gufron pun bermaksud pulang ke rumahnya yang berjarak 15 meter karena kepalanya pusing. Karena sempoyongan, akhirnya Gufron dibawa ke rumah sakit karena dahinya keluar darah yang banyak.
"Kepalanya pusing, seperti membesar dan kayak mau pecah," kenang Gufron.
Pascakejadian, dirinya langsung didatangi Polsek Waru agar kasusnya dilaporkan polisi. Dan insiden yang menimpanya harus dilakukan visum dan dibawa ke rumah sakit. Diduga pelaku menggunakan airgun.
"Saya diminta melaporkan kasusnya. Rencananya hari ini saya akan lapor ke polisi. Tapi menunggu saya baikan. Karena, kepala masih pusing," terang dia.
Saat disinggung penembakan dilakukan orang misterius menimpa dirinya terkait sejumlah kasus yang ditangani, dirinya tidak berani memastikannya.
"Saya tidak mau berandai-andai. Nanti nunggu dari hasil penyelidikan dan penyidikan dari pihak kepolisian. Setelah saya diperiksa oleh penyidik," tandas dia.
(fat/try)