Puluhan Ribu Warga Meksiko Berdemo Soal Hilangnya 43 Mahasiswa

Puluhan Ribu Warga Meksiko Berdemo Soal Hilangnya 43 Mahasiswa

- detikNews
Kamis, 09 Okt 2014 10:10 WIB
Reuters
Mexico City -

Puluhan ribu warga Meksiko turun ke jalan untuk menuntut keadilan bagi 43 mahasiswa yang hilang. Aksi demo ini dilakukan di tengah kekhawatiran bahwa puluhan mahasiswa itu dibunuh geng kriminal yang didukung polisi setempat.

Orang-orang berkumpul dari seluruh penjuru Meksiko, mulai dari wilayah Guerreo yang rawan kriminal, lokasi hilangnya mahasiswa tersebut hingga dari wilayah Ciapas yang jauh. Semua berkumpul di ibukota Mexico City.

Orangtua para mahasiswa tersebut juga ikut berkumpul di Mexico City untuk ikut dalam unjuk rasa sekaligus rally. Para orangtua memegang foto anak-anak mereka yang hilang sambil membawa poster bertuliskan 'Kami ingin mereka kembali hidup-hidup'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga yang melihat aksi ini dari pinggir jalan, ikut menitikkan air mata. Mereka mengangkat kepalan tangan ke udara sambil berteriak "Kalian tidak sendiri!". Demikian seperti dilansir AFP, Kamis (9/10/2014).

Sebanyak 43 mahasiswa yang semuanya pria dan calon guru tersebut, dilaporkan menghilang misterius pada 26 September lalu. Saat itu, bus yang mereka tumpangi ditembaki geng kriminal di wilayah Iguala, Guerrero. Saksi mata menyebut, beberapa dari mahasiswa tersebut dibawa pergi oleh mobil patroli polisi.

Temuan kuburan massal di dekat lokasi hilangnya mahasiswa tersebut semakin menambah khawatir keluarga korban. Otoritas setempat mengevakuasi 28 jasad tak teridentifikasi dari dalam kuburan massal tersebut.

"Kami sedih tapi kami akan berjuang hingga akhir," tutur pemuda 19 tahun yang ikut unjuk rasa. Pemuda ini berasal dari sekolah keguruan yang sama dengan para korban yang hilang.

"Kami menginginkan agar presiden tidak hanya berbicara namun mengirimkan lebih banyak tentara ke Guerrero," imbuhnya.

Sedangkan di wilayah Guerreo, puluhan ribu orang lainnya juga berunjuk rasa terkait kasus yang sama. Bahkan mereka memblokir jalan raya yang menghubungi wilayah Chilpancingo dengan Acapulco.

"Unjuk rasa ini untuk menuntut pemerintah federal dan negara bagian agar menunjukkan kepada kami bahwa anak kami masih hidup," tegas juru bicara keluarga mahasiswa yang hilang, Manuel Martinez.

Dalam kasus ini, pemerintahan Presiden Enrique Pena Nieto terancam dipanggil AS dan PBB untuk menangani kasus hilangnya mahasiswa ini, serta penyelidikan atas serangan yang disebut-sebut didukung polisi setempat.

Presiden Pena Nieto sendiri telah mengerahkan ratusan personel militer Meksiko untuk menjaga keamanan di wilayah Iguala, Guerrero yang menjadi lokasi hilangnya mahasiswa tersebut. Tidak hanya itu, kepolisian setempat juga dilucuti senjatanya terkait kasus ini. Sebanyak 30 penyelidik dari kantor Jaksa Agung pusat kini berada di Iguala untuk melakukan penyelidikan mendalam.

(nvc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads