9 Oktober Groundbreaking, Ahok Ingatkan Tanggul Laut Perlu Dikaji

9 Oktober Groundbreaking, Ahok Ingatkan Tanggul Laut Perlu Dikaji

- detikNews
Selasa, 07 Okt 2014 15:33 WIB
Jakarta -

Proyek Tanggul Laut 'Garuda Raksasa' atau Giant Sea Wall dipastikan akan dimulai pada 9 Oktober 2014. Padahal, beberapa waktu lalu, usai meninjau tanggul buatan di Korea Selatan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan proyek tersebut seharusnya dipertimbangkan kembali.

"Bukan GSW (Giant Sea Wall) keseluruhan, kalau yang dalam nggak perlu dikaji ulang. Tapi GSW luar yang perlu dikaji ulang," kata Ahok kepada wartawan saat dikonfirmasi kembali di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2014).

Kamis (9/10) nanti, pemerintah mulai meletakkan batu pertama untuk tahap A National Capital Integrated Coastal Development (NCICD)/Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN). Tahap pertama ini yakni penguatan tanggul di garis pantai Jakarta sepanjang 32 Km.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya tahap A akan dikerjakan hingga tahun 2018. Saat ini beberapa lokasi di pinggir pantai Jakarta sudah memiliki tanggul yang dikuatkan lagi untuk mendukung proyek NCICD.

Ahok memperjelas bagian GSW yang menurutnya perlu dikaji kembali adalah bagian tanggul laut garuda raksasa alias tahap B pembangunan NCICD. Dia khawatir tanggul tersebut menjadi kolam limbah dari 13 sungai di Jakarta. Apalagi pantai utara Jakarta tak punya gelombang pasang yang tinggi yang bisa "membilas" endapan lumpur di tanggul.

"Jadi NCICD tipe A sudah oke. Itu yang dalam 3 tahun ini harus dilakukan oleh kita. Kalau yang A itu kan kayak Pantai Indah Kapuk segala macam. Nah yang B sampai kayak ada garuda itu, loh yang perlu dikaji, nah itu bisa selesai sampai tahun 2030," ujarnya.

Pembangunan tanggul laut 'Garuda Raksasa' di perairan Teluk Jakarta dibagi dalam tiga tahap.
Pertama, yaitu penguatan garis pantai Jakarta. Fase ini mencakup penguatan tanggul dan pemasangan stasiun pompa. Total investasinya mencapai US$ 1,9 miliar.

Kedua, pembangunan tanggul laut luar dan reklamasi laut (pulau buatan) seluas 1.250 hektar hingga 4.000 hektar pada periode 2018-2022. Pada fase ini juga akan dikembangkan jalan tol dari Tangerang dan Bekasi. Selain itu, ada juga pembangunan stasiun pompa, pintu air, pemindahan jaringan pipa, serta restorasi hutan bakau dengan perkiraan biaya US$ 4,8 miliar.

Ketiga, fase pembangunan tanggul luar di sisi timur Jakarta, namun sampai saat ini belum bisa ditentukan apakah tanggul laut di sisi luar bagian timur diperlukan. Alasannya penurunan muka tanah di kawasan timur masih relatif lambat dan sungai-sungai utama masih mengalir bebas.

(ros/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads