"Kemarin dia (AP) datang ke rumah paman saya, tiba-tiba dia marah-marah dan memukul saya," ucap Wulan kepada wartawan, Selasa (7/10/2014).
Saat kejadian, Wulan sedang berada di rumah pamannya, Tasmaji (35) di Jalan Empunala, Senin (6/10). Setelah terlibat pertengkaran dengan suaminya, Wulan pun meninggalkan AP di rumah pamannya. Ibu dua anak ini mengaku suaminya pernah mengancam akan membunuh dirinya dan dua anaknya.
"Setelah bertengkar, saya tinggalkan dia (AP) di rumah paman saya, saya tidak tahu apa yang dia lakukan di dalam rumah. Sebelumnya dia sering mengancam akan membunuh saya dan anak saya yang ke dua," ungkap Wulan.
Wulan menuturkan, dia menikah dengan AP sejak 12 tahun silam. Dari pernikahan itu, wanita asal Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Mojokerto ini dikaruniai 2 anak, yakni Alda Novita Sari (11) dan Irfandi (3). Saat ini Wulan mengandung anak ke tiganya.
Namun keharmonisan rumah tangganya terguncang. Sejak 5 bulan lalu, pasangan suami istri ini memutuskan pisah ranjang. Wulan memutuskan tinggal bersama orang tuanya di Desa Mlirip, sedangkan AP tinggal di Desa Mlirip Rowo, Sidoarjo bersama orang tuanya.
"Saya sudah minta cerai, namun dia (AP) tidak mau, saya sudah tidak kuat karena dia suka main pukul," imbuhnya.
Polisi masih memburu AP yang telah kabur dari rumahnya. Pria asal Desa Mlirip Rowo, Sidoarjo ini diduga kuat menaburkan serbuk racun ke dalam galon air yang dikonsumsi ketiga korban.
Satu keluarga mengalami keracunan usai meminum air galon yang diduga dicampuri racun oleh seseorang di sebuah rumah Jalan Empunala 64, Kota Mojokerto, Senin (6/10) sore. Wulan, Tasmaji (35) dan Rohmad (18) tiba-tiba mengeluh mual-mual dan muntah usai meminum air tersebut.
Saat ini Wulan telah diizinkan pulang setelah menjalani perawatan di RS Kamar Medika. Sedangkan Tasmaji dan putranya, Rohmad masih menjalani perawatan intensif di RS Hasanah Mojokerto.
(fat/fat)