Dari pengamatan detikcom, Minggu (5/10/2014), saat sedang berlangsungnya antrean pengambilan kupon, tiba-tiba pengatre di barisan nomor dua berteriak-teriak. Teriakan itu memberitahukan kepada panitia jika ada seorang perempuan yang terjatuh pingsan.
Dengan segera, dua panitia masuk ke barisan dan menggotong perempuan yang pingsan tersebut. Marli kemudian di baringkan di halaman samping PN. Setelah cukup sadar, Marli yang mengaku berasal dari Pakis ini didudukkan sambil diberi minum.
Meski sudah cukup sadar, Marli masih belum bisa bicara. Napasnya masih tersengal-sengal. Lima menit kemudian, wajah Marli sudah cukup bugar. Setelah menerima kupon dari panitia, dia segera bangkit.
"Panas tadi, saya nggak kuat," ujar Marli yang telah mengantre lebih dari setengah jam tersebut.
PN Surabaya sendiri pada tahun ini menyembelih hewan kurban sebanyak 10 sapi dan 6 kambing. Jumlah ini lebih banyak dibanding tahun lalu. "Ada 1600 kupon yang kami bagikan," ujar ketua panitia Maratua Rambe.
Dibanding tahun lalu, pembagian daging hewan kurban di PN Surabaya tahun ini berjalan lebih tertib. Pada tahun lalu, warga yang ingin mendapatkan daging diharuskan mengantre di luar pagar sehingga yang terjadi adalah desak-desakan.
Pada tahun ini, para pengantre dimasukkan halaman depan PN Surabaya. Di halaman depan, para pengantre diatur berjajar sebanyak lima baris untuk menerima kupon pembagian daging.
Setelah mendapat kupon, warga bisa menuju ke halaman samping untuk menerima daging kurban. Setelah daging diterima, warga diharuskan mencelupkan jarinya ke tinta yang telah disediakan.
"Semoga tahun ini lebih tertib," pungkas Rambe.
(iwd/iwd)