Kiai Gadungan & Tiga 'Ajudannya' Diamankan Terlibat Penggandaan Uang

Kiai Gadungan & Tiga 'Ajudannya' Diamankan Terlibat Penggandaan Uang

- detikNews
Sabtu, 04 Okt 2014 16:13 WIB
Situbondo - Seorang pria mengaku kiai diamankan aparat kepolisian Situbondo. Slamet alias Gus Sholeh (57), warga Desa Gendoh Kecamatan Sempu Banyuwangi itu, diduga melakukan penipuan dengan modus penggandaan uang.

Berdalih bisa melipat gandakan uang jutaan menjadi miliaran, Slamet berhasil memperdayai Syamsul (27), warga Desa Alasmalang Kecamatan Panarukan, hingga mengalami kerugian Rp 12 juta.

Selain Slamet, polisi juga mengamankan tiga 'ajudannya'. Masing-masing, Saji (55) dan sopirnya Hari Darmawan (34), keduanya warga Banyuwangi. Satu lagi, Imam Ghazali (28), warga Desa Wringinanom Kecamatan Panarukan. Kini keempatnya masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Situbondo.

"Mereka ditangkap dini hari tadi, di rumah Imam Ghazali. Sengaja kita undang ke situ, dengan alasan mau ritual penggandaan uang lagi. Begitu datang, langsung kita tangkap," ujar Aipda Jujuk Setiohadi, Kanit Resmob yang memimpin jalannya penangkapan, Sabtu (4/10/2014).

Dari tangan keempat komplotan penipu itu, polisi mengamankan seperangkat peralatan ritual untuk sarana penipuan. Antara lain, sebanyak 6 botol kecil minyak wangi dalam kantongan merah, sebuah jimat merah delima dalam kantongan merah, dan satu lusin gelas kaca. Selain itu, sebuah mobil Toyota Avanza htam P 301 LS juga ikut disita.

Keterangan detikcom menyebutkan, Syamsul awalnya termakan bujuk rayu dua orang kenalannya, yakni Imam Ghazali dan Agus, keduanya warga Desa Wringinanom Kecamatan Panarukan. Keduanya berdalih punya kenalan seorang kiai, yang disebut-sebut bisa membuat uang dengan cara digandakan.

Setelah Syamsul dipastikan yakin, Imam dan Agus pun memintanya untuk menyiapkan Rp 25 juta. Beberapa hari lalu, Gus gadungan dan dua ajudannya itu pun datang untuk melakukan ritual penggandaan uang. Setelah ritual dilakukan, korban pun diminta menyiapkan uang Rp 11 juta untuk disimpan dalam kamar.

Uang itu nantikan disebut-sebut akan menjadi Rp 10 miliar, asal kamar tidak dibukanya selama 3 x 24 jam. Saat rombongan kiai gadungan ini hendak pulang, Imam Ghazali membisiki korban agar uang Rp 12 juta diserahkan ke kiai sebagai mahar. Agar yakin, Imam memastikan jika ritualnya sudah sukses dan uang Rp 11 juta dalam kamar sudah menjadi Rp 10 miliar.

Korban menyerahkan uang Rp 12 juta miliknya ke Gus Sholeh. Dia baru sadar dirinya diperdaya, setelah tiga hari kemudian membuka kamarnya. Saat itu, uang Rp 10 miliar yang dijanjikan ternyata hanya isapan jempol belaka. Tahu begitu, korban segera lapor ke polisi.

"Keempat pelaku masih kita periksa untuk pengembangan kasusnya. Karena tidak menutup kemungkinan ada korban lain," tegas Kasubbag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.