Wanita yang ikut serta dalam unjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong dilaporkan menjadi target kekerasan dan pelecehan seksual. Insiden ini disebut terjadi saat bentrokan menodai unjuk rasa damai tersebut.
Organisasi HAM, Amnesty International menuding polisi Hong Kong gagal melaksanakan tugasnya untuk melindungi demonstran dari kekerasan. Menurut organisasi ini, banyak wanita yang juga diserang.
"Wanita juga menjadi target, termasuk insiden kekerasan seksual, pelecehan dan intimidasi," sebut Amnesty dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Sabtu (4/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tindak kekerasan dan pelecehan terhadap wanita ini terjadi ketika polisi gagal mengendalikan kelompok massa antidemo yang menargetkan para demonstran yang sejak beberapa hari terakhir menggelar aksi damai.
Berbicara kepada reporter AFP, salah satu demonstran wanita di Causeway Bay menuturkan bahwa tiga teman wanitanya menjadi korban pelecehan oleh seorang pria yang menentang gerakan pro-demokrasi. Ketiga wanita tersebut terus menangis ketika mereka digiring ke dalam mobil polisi.
"Kami melakukan penyelidikan lebih lanjut -- gadis-gadis ini mengaku mereka dilecehkan," tutur seorang polisi setempat di lokasi kejadian kepada AFP.
Dalam pernyataannya, Amnesty juga menyebutkan seorang demonstran wanita di Mong Kok yang diserang dan dilecehkan.
"Seorang pria meraba payudaranya ketika dia sedang berdiri bersama demonstran lainnya sekitar pukul 16.00 waktu setempat," demikian pernyataan mereka.
"Dia (wanita itu) juga menyaksikan pria yang sama melecehkan dua wanita lainnya, dengan meraba selangkangan mereka," imbuhnya.
(nvc/gah)