Tarif masuk naik sebesar Rp 5 ribu untuk tiket ekonomi, VIP dan VVIP. Jadi harga akan melambung menjadi Rp 35 ribu dari sebelumnya sebesar Rp 30 ribu. Sedangkan, tiket VIP menjadi Rp 55 ribu dari Rp 50 ribu dan VVIP menjadi Rp 105 ribu dari Rp 100 ribu.
"Harga tiket naik Rp 5 ribu untuk laga 8 besar," ujar General Manajer Arema Ruddy Widodo, Jumat (3/10/2014).
Menurut dia, kenaikan harga tiket ini melihat dari kualitas pertandingan dan tim yang bertanding di babak delapan besar. Hal itu secara langsung memicu grade pertandingan akan naik.
"Karenanya harga tiketnya ikut dinaikkan," sebut dia.
Dia mengaku, selain kualitas pertandingan, alasan utama menaikkan tiket adalah pemasukan manajemen dari penjualan tiket laga sebelumnya menurun dratis.
Dia menambahkan, ada dua klub yang menggantungkan pemasukan dari penjualan tiket, yakni Arema Cronus dan Persib Bandung. Namun yang terjadi pada musim kompetisi tahun ini pemasukan kedua klub tersebut dari penjualan tiket penonton turun drastis, bahkan hampir mencapai 30 persen.
Ruddy mengatakan, pada musim kompetisi tahun lalu, setiap pertandingan kandang. Arema mampu meraup pendapatan sekitar Rp 600 juta hingga Rp 1 miliar, itu tergantung grade pertandingan.
Sementara pada musim ini, hanya sekitar Rp 300 hingga Rp 400 juta pada setiap laga kandang.
"Banyak faktor sebabkan tiket turun. Tetapi paling berpengaruh adalah pembagian wilayah menjadi dua, yakni barat dan timur. Dengan begitu, Arema tidak bertemu dengan tim-tim papan atas yang menyedot penonton, seperti melawan Persebaya Surabaya, atau Persipura Jayapura," bebernya.
Awal laga 8 besar, Arema bakal menghadapi Semen Padang sebagai penghuni Grup K. Menghadapi laga tersebut, Singo Edan telah menyusun strategi alternatif demi meredam Semen Padang.
Di babak penyisihan Arema dan Semen Padang saling mengalahkan. Pertemuan perdana Arema sukses menggasak Kabau Sirah dengan skor 0-1 di Stadion H Agus Salin.
Semen Padang membalaskan dendam mereka saat bermain di Kanjuruhan, 21 Mei 2014 lalu, Eka Ramdani cs memetik tiga poin setelah menang dengan skor 2-1.
"Saat kalah di Kanjuruhan, karena beberapa pemain pilar absen," kata pelatih Arema, Suharno terpisah.
Suharno pun menjamin anak asuhnya akan tampil ofensif di pertandingan melawan Semen Padang nanti. Tapi, dia juga mengaku sudah memiliki alternatif strategi yang berpotensi digunakan di duel tersebut.
"Saya sudah tahu Semen Padang seperti apa, begitu pula sebaliknya. Kami sudah saling mengenal karena satu wilayah di babak penyisihan. Pintar-pintar pelatih saja meramu strategi," tegasnya.
Beberapa persiapan diakuinya telah matang. Bustomi dkk sudah sangat siap tampil. Pemantapan teknik, strategi sudah dilakukan. "Semoga hasilnya maksimal, karena menang harga mati di kandang," tandasnya.
(fat/fat)