Saat ini nyaris seluruh demonstran telah pulang ke rumah masing-masing, setelah ada seruan dari pemerintah Hong Kong agar para demonstran segera membubarkan diri. Namun lebih dari 100 demonstran tetap bertahan di luar kompleks gedung pemerintah, yang kini menjadi titik utama aksi protes. Aksi demo besar-besaran ini telah melumpuhkan kota tersebut selama lima hari terakhir.
Dalam bentrokan tersebut, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (3/10/2014), polisi mendorong sekitar 100 demonstran yang menghalangi pintu keluar pada Jumat pagi waktu setempat. Ini dilakukan polisi karena seorang perwira polisi yang sakit keras perlu dibiarkan lewat dengan ambulans.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyikapi aksi-aksi demo ini, pemerintah China menegaskan sikap kerasnya menjelang pemilihan umum pertama untuk memilih pemimpin Hong Kong pada tahun 2017. Disebutkan Beijing, "tak ada ruang untuk membuat konsesi mengenai prinsip-prinsip penting".
Pada 31 Agustus lalu, pemerintah China menyatakan, warga Hong Kong akan bisa memilih sendiri kepala pemerintahan Hong Kong pada tahun 2017. Namun ditetapkan bahwa hanya akan ada tiga kandidat, yang dicalonkan komite loyalis Beijing dalam pemilihan tersebut. Hal inilah yang mengundang protes warga Hong Kong dan disebut oleh para aktivis sebagai "demokrasi palsu".
(ita/ita)