Ahok punya alasan tersendiri untuk merealisasikan keinginannya menggugat para pendemo rasis. "Jadi ini mereka kita kerjain, kasih pelajaran politik dong," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2014).
"Ya kalau dia macem-macem saat demo-demo, kita gugat dong, kita cari otaknya, yang bayarnya siapa. Kan kita punya intel, cari tahu aliran dana dari siapa. Siapa yang kasih duitnya," imbuh mantan kader Gerindra itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi nanti ke depan, DKI ini banyak akan menggugat orang. Kamu macam-macam, kita gugat pakai pengacara. Saya enggak menggugat Anda demo, tapi kalau Anda menggunakan kata-kata rasis segala macem, itu ada UU anti diskriminasi, Anda kena," imbuhnya.
Ahok tak khawatir jika nantinya idenya itu dianggap bertentangan dengan demokrasi. Dia berdalih akan tetap memperkenankan warga DKI menyampaikan aspirasi dengan cara berdemo.
"Enggak (anti demokrasi). Pak Kapolda (Irjen Pol Unggung Cahyono) sudah bilang kita sepakat. Anda berdemo kita persuasif, Anda sedikit anarkis dan pakai senjata, kita tembak pakai peluru karet. Kalau masih nekat, prosedur tetapnya tembak pakai peluru tajam. Termasuk kalau nyerang ke sini pake golok, ya kita hajar. Ada aturannya," jelasnya.
(ros/fdn)