Demonstran Hong Kong telah bertekad akan terus melancarkan aksi protes mereka di jalan-jalan hingga pemerintah Beijing memenuhi tuntutan mereka soal pemilihan langsung kepala pemerintahan Hong Kong.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying menyatakan, demo ilegal tengah berlangsung di Hong Kong yang dimulai sejak Minggu, 28 September lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden China Xi Jinping sejauh ini belum mengeluarkan komentar terbuka mengenai aksi-aksi demo di Hong Kong tersebut.
Namun media pemerintah China, People's Daily menyebutkan, aksi protes tersebut hanyalah aksi minoritas yang telah merusak aturan hukum di Hong Kong. "Perilaku ekstrem dan pelanggaran perdamaian ini pada akhirnya akan menimbulkan gangguan dalam ketertiban sosial," demikian ditulis media tersebut dalam kolom komentar di situsnya.
Sejauh ini belum ada tanda-tanda para demonstran Hong Kong akan menghentikan aksi mereka yang telah berlangsung tiga hari. Massa demonstran hingga saat ini masih menduduki sejumlah jalan-jalan besar di Hong Kong. Sejumlah sekolah pun masih diliburkan dan para komuter mendapat gangguan karena banyak rute bus, yang dihentikan atau dialihkan serta langkanya taksi-taksi.
Aksi demo besar-besaran ini telah melumpuhkan pusat finansial Asia tersebut. Ini merupakan aksi demo warga terparah di Hong Kong sejak penyerahan kota tersebut dari Inggris ke China tahun 1997 silam.
(ita/ita)