"Jadi tadi kita baru saja melakukan kunjungan pemantauan dengan seluruh rombongan Amirul Hajj ke Arafah dan Mina. Memang secara keseluruhan persiapan sudah dilakukan pihak muassasah memang ada yang belum terlengkapi dengan baik namun akan segera dilengkapi," kata Lukman dalam konferensi pers di Kantor Misi Haji Indonesia Daker Makkah, Selasa (30/9/2014).
Karpet di tenda-tenda untuk jamaah haji di Arafah belum terpasang untuk menghindari tiupan angin dan agar tak begitu banyak debu. Sementara fasilitas toilet juga akan dilakukan penyempurnaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri juga memantau fasilitas dapur untuk jamaah haji di Arafah. Jadi setiap satu maktab ada 3000 jamaah disediakan satu dapur," katanya.
Sementara itu kondisi di Mina disebut Menag lebih baik. Di tenda-tenda semi permanen di Mina disediakan penyejuk udara dan air cooler.
"Sementara di Arafah jumlahnya terbatas. Jadi jamaah harus betul-betul siap mental menghadapi Arafah yang serba minim fasilitas," imbau Lukman.
Namun bukan berarti Kemenag tak melakukan perbaikan. Menag melakukan banyak pembicaraan untuk meningkatkan fasilitas untuk jamaah haji saat puncak haji di tahun-tahun ke depan. Terutama soal toilet yang menjadi fasilitas penunjang yang sangat penting.
"Yang menjadi masalah bagi kita keterbatasannya. Namun demikian kita terus meminta kepada muassasah agar memberikan perhatian yang besar terhadap toilet-toilet ini. Karena rasio jamaah haji kita lebih banyak perempuan maka toilet kita sesuaikan secara proporsional agar yang perempuan lebih banyak jumlahnya daripada yang laki-laki," papar Menag.
"Jadi alhamdulilah di Arafah sudah ada toilet-toilet yang baru, jadi ada toilet yang bertingkat karena satu tingkat ada 18. Kita harap di Mina juga seperti itu hanya problemnya lagi-lagi di Mina sangat terbatas sehingga harus mencontoh Arafah. Ini yang dalam pertemuan dengan pemerintah Arab Saudi kita bicarakan, ini bagian yang juga kita usulkan untuk bertambah," kata Lukman.
Selain itu Lukman jug berharap ke depan tenda jamaah haji Indonesia di Mina tidak terlalu jauh. Saat ini tenda terjauh berjarak 3 km dari Jamarat.
"Apakah diundi atau bagaimana sehingga jamaah haji Indonesia tidak selalu menempati tenda di Mina yang jaraknya terlalu jauh. Apalagi kondisi fisik jamaah Indonesia banyak yang risti dan sudah tua," pungkas Lukman.
(van/aan)