Setor Sampah di Bank Sampah Majelis Taklim, Warga Bisa Ikut Berkurban

Setor Sampah di Bank Sampah Majelis Taklim, Warga Bisa Ikut Berkurban

- detikNews
Selasa, 30 Sep 2014 12:56 WIB
Foto: Taufan Noor Ismailian/detikcom
Jakarta - Iing Solihin (50) menjadi sosok yang ulet dan bekerja keras membangun Bank Sampah Majelis Taklim untuk mengurangi sampah di Koja. Pria yang akrab disapa Gus'in menawarkan beberapa program bagi masyarakat, termasuk salah satunya berkurban di Idul Adha melalui sampah.

Direktur Bank Sampah Majelis Taklim ini mengatakan, ada 5 program yang ditawarkan bagi masyarakat apabila bersedia mengumpulkan sampah. Program tersebut adalah tabungan untuk zakat, kurban, kredit sepeda motor, sepeda, dan gigi palsu.

"Karena kebanyakan orang berdakwah sudah bermacam-macam, yang unik tapi menjijikkan itu sampah, makanya kita ambil sampah. Sampah itu membawa berkah," kata Gus'in di Kantor Bank Sampah Majelis Taklim, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Selasa (30/9/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari tanggal 19 Agustus hingga saat ini, Bank Sampah Majelis Taklim telah mendapatkan 135 nasabah. Bank Sampah yang berdiri di halaman Kecamatan Koja dan hanya menggunakan ruangan 3x3 meter ini mampu membantu masyarakat yang kurang mampu dengan mengumpulkan sampah.

"Sebelum terkumpul nasabah yang banyak, awalnya pengerjaan Bank Sampah hanya dilakukan di rumah saya," ucapnya.

"Cara kerjanya, sampah plastik didaur ulang dan kami cacah, kemudian di masukkan plastik kalau sudah terkumpul, setelah itu dibawa ke pabrik plastik di daerah Cakung," sambungnya.

Lelaki asal Kuningan ini mengaku setiap mendapat keuntungan berlipat, maka akan memberikan sumbangan terhadap nasabahnya yang kurang mampu. "Ini semata-mata tidak menguntungkan bank sampah aja, ketika ada yang tidak mampu maka keuntungan itulah yang akan kami sedekahkan kembali, itu lah perbedaan bank sampah kami dengan yang lain," tandasnya.

Setiap harinya, Bank Sampah Majelis Taklim dapat mengumpulkan sampah sekitar 50 Kg dari nasabahnya. Setiap sampah yang terkumpul akan dibayar.

Misalnya sampah botol plastik per kg dihargai Rp 3 ribu, sampah botol platik bersih Rp 5 ribu/kg, sampah gelas plastik Rp 5 ribu/kg, dan sampah gelas plastik bersih Rp 7 ribu/kg.

"Sekarang, Bank Sampah Majelis Taklim memiliki tenaga kerja sebanyak 6 orang. Disini tidak hanya mengajarkan menabung dan cara mengelola sampah, tapi juga mengajarkan pengajian terhadap para nasabahnya," terangnya.

(tfn/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads