"Intinya kita merasa bersyukur persiapan Kemenkes kita sudah cukup baik karena persiapannya memang sudah lama dilakukan dan kita berharap semua persiapan dapat dilakukan pada saatnya," kata Lukman usai memimpin rapat persiapan tim kesehatan jelang Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah, Minggu (28/9/2014).
Namun Menag mewanti-wanti harus ada antisipasi. Terutama kemungkinan membeludaknya pasien pada saat puncak haji. Diupayakan akan dibuka klinik darurat untuk mengantisipasi kondisi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah jamaah sakit tetap akan wukuf di padang Arafah. Namun mereka akan disafariwukufkan dengan kendaraan seperti bus yang dilengkapi dengan perlengkapan kesehatan standar.
"Intinya yang dipersiapkan untuk safari wukuf sekitar 190 sampai 200 orang. Nah mudah-mudahan tidak seluruhnya terpakai kita harap bisa ditekan dan dokter menekankan sosialisasi kepada jamaah untuk mengatisipasi penularan virus yang diakibatkan binatang," kata Lukman.
Lukman mengimbau para jamaah menjauhi pemotongan hewan kurban. Juga tidak mendatangi penampungan hewan yang berpotensi membawa penyakit.
"Sedapat mungkin jangan mendatangi tempat penampungan hewan. Termasuk mengkonsumsi hati unta atau susu unta, menghindari demi kita mengantisipasi virus tersebut," ingatnya lagi.
Pada saat Armina jamaah haji akan tinggal di tenda sederhana. Dia berpesan agar jamaah tak menyerah pada keterbatasan itu dan dokter yang siaga siap membantu jika ada jamaah yang sakit.
"Satu juga imbauan khususnya pembimbing ibadah kita agar menjelang wukuf di Arafah jamaah haji kita tidak memforsir ibadah sunnah karena ada yang menganjurkan umroh 7 kali. Kita jaga kesehatan kita sampai dengan wukuf di Arafah sampai dengan Mina," pungkasnya.
(van/ahy)