Sebalilknya, ia justru ingin pecinta Kambing Etawa belajar kepada dirinya sehingga bisa merawat kambing secara mandiri.
Menurut Haji Anis, untuk merawat kambing kontes tidak memerlukan keahlian khusus. Setidaknya ada beberapa hal saja yang harus dipahami. Antara lain, untuk memotong kuku kambing harus ekstra hati-hati agar tidak sampai melukai kaki kambing.
"Mengikir tanduk bentuknya harus seperti blangkon, melengkung ke belakang kemudian ke atas. Kalau untuk perawatan bulu, hanya butuh ketelatenan saja," ucap Anis kepada detikcom, Minggu (28/9/2014).
Untuk merawat puluhan kambingnya, pria yang puluhan tahun beternak Kambing Etawa ini dibantu 4 orang pekerja. Dua orang bertugas untuk menjaga kebersihan kandang, sedangkan dua orang lainnya bertugas memberi perawatan khusus kambing-kambing kontes.
Setiap bulan Anis mengaku harus mengeluarkan Rp 1 juta untuk setiap pekerjanya.
"Perawatan khususnya mulai memotong kuku, mengikir tanduk dan membersihkan bulu agar tetap sehat dan indah," imbuh Anis.
H Anis merawat kambing jagoannya secara bergiliran. Per ekor kambing membutuhkan Rp 600 Ribu untuk sekali treatment.
Saat ini, pria asal Desa/Kecamatan Jatirejo ini memiliki 20 ekor Kambing Etawa. 12 kambingnya dikhususkan untuk mengikuti kontes Kambing Etawa di berbagai kota di tanah air.
"Enam ekor yang sudah langganan juara baik di Jawa Timur maupun di Jawa Tengah, harganya sekarang di atas Rp 100 juta per ekor," pungkasnya.
(gik/gik)