Kambing berharga puluhan hingga ratusan juta itu rutin menjalani perawatan kuku dan tanduk, serta keramas layaknya di sebuah salon kecantikan. Tentunya, kambing-kambing ini bukan untuk dikurbankan saat Hari Raya Idul Adha mendatang.
Saat ditemui di peternakannya yang berlokasi di Desa/Kecamatan Jatirejo, Mojokerto, Minggu (28/9/2014), Haji Anis terlihat sibuk menyiapkan peralatan salonnya. Sebuah gunting besar dan alat kikir sudah siap di tangannya.
Seekor kambing jantan berbulu lebat sudah menanti sentuhan tangan Anis. Tanpa takut, pria paruh baya ini memangkas kuku (padicure) yang mulai tumbuh di kaki kambing berbulu hitam-putih itu.
Setelah itu, alat kikir dengan lembut menghaluskan kedua tanduk kambing yang pernah menjadi juara dalam kontes kambing ttawa di Jawa Tengah itu.
"Perawatan kaki dengan memotong kuku agar tetap rapi, tanduknya kita bentuk agar menyerupai blangkon," ucap Anis sembari menggosok tanduk kambing kesayangannya dengan alat kikir.
Usai perawatan kuku dan tanduk, Anis menyiapkan air hangat. Air tersebut untuk memandikan kambing kesayangannya yang dia klaim seharga Rp 180 juta itu.
Di dalam air hangat itu, pria asal Desa Jatirejo ini mencampurkan sabun cair. Dengan sebuah spon, Anis pun menggosok seluruh bagian tubuh kambingnya. Kotoran yang tadinya menempel di bulu kambingnya, pun luntur.
(gik/gik)