.webp)
Satpol PP pun bergerak saat mengetahui pedestrian di Jalan Tunjungan ada yang dikuasai sebuah hotel baru untuk dijadikan tempat nongkrong kafenya.
Pantauan detikcom, di depan Hotel Varna, Jalan Tunjungan yang belum lama diresmikan itu memasang 4 set meja dan kursi di atas pedestrian. Jalur pejalan kaki hanya disisakan ruas kurang lebih 1 meter.
Fasilitas santai itu milik hotel yang diperuntukkan bagi para tamu yang ingin menikmati suasana Jalan Tunjungan sambil menikmati hidangan yang dipesan.
Kontan saja, pejalan kaki yang hendak melintas merasa terganggu. Tak hanya itu, lebar dari pedestrian pun berkurang.
Selain memberi 4 set meja dan kursi, hotel milik BUMD Provinsi Jatim ini juga merubah wajah pedestrian dengan keramik warna hitam, menyesuaikan desain lantai hotel.
Trotoar yang 'dimakan' itu tentu membuat pejalan kaki menggerutu. "Ya jelas terganggu, harusnya bisa jalan lurus harus belok dan kena sinar matahari lagi. Tolong aparat pemkot bertindak," keluh Rahma, salah satu karyawan swasta pada detikcom, Sabtu (27/9/2014).
Bahkan ketika pejalan kaki yang akan berjalan melewati depan hotel dilarang melintas oleh petugas hotel. Karena di ujung dijaga oleh petugas hotel serta arah sebaliknya (dari Hotel Majapahit menuju Siola) pengelola hotel memasang dua pot bunga besar sebagai tanda larangan melintas.
(ze/gik)
