"Sopir truk tidak mempunyai segi tiga pengaman atau traffic cone," ujar Kasubbag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Lily Djafar kepada wartawan, Jumat (26/9/2014).
Meski tidak ada tanda pengaman resmi, namun sopir truk, Jamaludin, tetap berusaha memberitahu pengguna jalan lain jika truknya sedang mogok. Jamaludin memasang ranting pohon di badan truk. Jamaludin berharap ranting pohon itu bisa menjadi penanda jika truknya sedang mogok.
"Sopir juga mengaku tidak ditegur oleh petugas jasa marga saat kendaraannya mogok," lanjut Lily.
Namun penanda itu tak cukup ampuh. Truk yang membawa peti kemas 2o kaki berisi sabun itu tetap ditabrak truk TNI AL pada Kamis (25/9/2014) pagi sekitar pukul 06.15 WIB.
Jamaludin sendiri sudah dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut. Jamaludin mengaku sedang tidur di kabin truk saat peristiwa itu terjadi.
"Kami juga meminta keterangan dari petugas loket gerbang tol," kat Lily.
Sayangnya, petugas loket bernama Indah tersebut trauma setelah melihat peristiwa yang membawa enam korban tewas itu. Polisi pun akhirnya mendatangi perempuan 34 tahun itu ke rumahnya di kawasan Manukan.
"Anggota akhirnya melakukan pemeriksaan di rumah saksi," tandas Lily.
(iwd/iwd)