Bibit durian ini merupakan hasil budidaya Forum Pemerhati Hortikultura Banyuwangi dan akan ditanam di sepanjang jalanan Kemiren, kebun pekarangan milik warga dan bantaran sungai.
"Durian merah ini buah khas Banyuwangi dengan nilai ekonomis yang tinggi dibanding durian biasa. Potensinya besar. Dengan penanaman ini, kelak warga akan memetik hasilnya. Selain untuk penghijauan, ada nilai ekonomisnya yang berguna untuk warga," kata Bupati Abdullah Azwar pada wartawan usai lakukan penanaman bibit durian merah, Rabu (25/9/2014).
Saat ini, jumlah pohon durian merah di Banyuwangi memang terbatas. Pohon yang produktif berbuah setiap tahun baru sejumlah 200 pohon dengan produksi 1500-1700 butir setiap masa panen. Masa panennya sekitar Oktober hingga Maret. Jumlah ini sangat terbatas. Padahal, permintaan pasar sangat besar.
"Ini peluang untuk mengembangkan komoditas durian merah sangat luas. Apalagi durian merah menjadi buah khas Banyuwangi, maka kita harus mengupayakan agar buah ini banyak tersedia dan mudah dibeli," cetus Bupati Anas.
Ketua Divisi Riset dan Pengembangan Durian Merah dari Forum Pemerhati Hortikultura Banyuwangi, Eko Mulyono menuturkan, di Kemiren terdapat cikal bakal pohon durian merah yang umurnya sudah mencapai lebih dari 277 tahun. Kini durian merah mulai tersebar di lima kecamatan Banyuwangi, yakni Kecamatan Kalipuro, Giri, Glagah, dan Songgon. Kelima kecamatan ini menjadi tempat persebaran 3.000 pohon durian yang saat ini dibudidayakan masyarakat.
"Tiga ribu bibit yang sudah mulai dibudidayakan itu akan dipanen 3-4 tahun ke depan," kata pria yang telah menggeluti riset durian merah sejak tahun 2008 ini.
Eko menuturkan, pihaknya terus gencar menyosialisasikan budidaya durian merah kepada masyarakat melalui program kewirausahaan berbasis konservasi. Tujuannya tidak hanya agar masyarakat tertarik menanam pohon durian tapi juga mengetahui cara terbaik perawatan dan pelestariannya. Apalagi nilai ekonomis durian merah yang tinggi sangat potensial untuk memberi nilai tambah bagi masyarakat.
"Untuk menjaga agar durian merah Banyuwangi tidak kehilangan identitasnya sebagai ikon daerah, kami selalu mencatatnya di hadapan notaris setiap mengirim bibit keluar," katanya.
Kini eksplorasi dan riset durian merah jumlahnya mencapai 62 varian. Diantaranya varian Musang Merah dan F1 Dubang yang ditanam di Desa Kemiren. Dari 62 varian tersebut, durian merah Banyuwangi dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan warna daging buahnya. Pria berbadan tegap ini berharap penanaman massal durian merah di Kemiren bisa kembali membangkitkan desa Osing menjadi sentra durian merah.
"Harapannya 7 tahun kedepan diharapkan kemiren jadi sentra durian merah," pungkasnya.
(rna/rna)