Pantauan detikcom, pukul 07.00 WIB di Bendung Katulampa, Kamis (25/9/2014), memang terlihat banyak sampah di dasar sungai dan bebatuan. Mulai dari sampah plastik hingga kain-kain bekas.
Andi Sudirman, koordinator pelaksana di Bendung Katulampa mengatakan, pihaknya rutin membersihkan sampah di bendung tiga kali dalam sepekan. Bila jumlahnya banyak, maka hari pembersihan pun ditambah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang sudah bekerja selama 27 tahun ini merasakan sendiri bagaimana peningkatan volume sampah yang dibuang ke sungai. Bila dibandingkan dengan tahun 1990-an, kata Andi, volume sampah saat ini meningkat 10 kali lipat.
"Kadang kalau banyak sampah, kita harus kerahkan lebih banyak orang dan turun ke bawah untuk bersih-bersih," terangnya.
Selain masalah sampah, ada beberapa perubahan lingkungan lain di sungai Ciliwung sejak semakin ramainya kawasan Puncak. Kini, waktu 'perjalanan' air besar dari hulu semakin cepat.
"Biasanya sampai berjam-jam, sekarang 3 jam saja air dari Puncak sudah sampai ke sini. Sekarang ada pendangkalan, erosi dan longsor," terangnya.
Dia berharap, persoalan sampah ini bisa segera diatasi. Kesadaran dari masyarakat yang berwisata di sekitar kali Ciliwung juga diharapkan bisa tumbuh. "Mereka jangan buang sampah sembarangan, nanti imbasnya malah sampai ke mana-mana," pesannya.
(mad/nrl)