Wali Kota Tri Rismaharini yang sempat membanggakan event berkelas internasional itu pun terkejut saat mendapat laporan langsung dari Kabag Humas Pemkot Surabaya Muhammad Fikser.
"Ibu kaget, langsung tadi telepon Kepala Dinas Pariwisata Wiwiek Widayanti untuk menelusurinya. Prinsipinya ibu ingin panitia tidak lepas tanggung jawab," kata Muhammad Fikser saat mendampingi Wali Kota Risma, Kamis (25/9/2014).
Masih menurut Fikser, wali kota sangat menyayangkan sikap panitia yang belum melunasi tanggung jawabnya mengingat event yang diselenggarakan pertengahan Agustus itu sudah usai.
"Ibu kecewa dan berharap secepatnya diselesaikan. Jika tidak, maka kami dari Pemkot Surabaya sangat menyayangkan," kata Fikser.
Pejabat eselon 2 ini juga menegaskan AFW tersebut bukan kegiatan yang dilaksanakan Pemkot Surabaya. Menurutnya, pemkot yang menjadi merasa menjadi tuan ramah hanya menyambut paserta AFW dengan gala dinner di Taman Surya.
"Sebagai tuan rumah, pemkot wajib menyambut dan menghargai tamu. Apalagi misinya untuk mendorong tumbuhnya iklim pariwisata di Surabaya. Tapi kalau kemudian panitia menanggung utang begitu kan bisa memalukan Kota Surabaya," katanya.
Ketua Panitia AFW 2014 Rhy Surya tidak bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui ponselnya pada pukul 10.46 WIB, Kamis (25/9/2014), Rhy tidak memberikan jawaban.
Bahkan detikcom yang berusaha melakukan konfirmasi sejak semalam melalui telepon ataupun SMS. namun sang desainer itu sama sekali tidak merespon.
Manajemen Hotel Java Paragon Surabaya sebelumnya mengaku bahwa panitia AFW 2014 belum melunasi pembayaran senilai Rp 90 juta. Group President & CEO AFW Arwin Sharma sudah kembali ke luar negeri. Sementara panitia lokal juga cuci tangan dan memastikan tanggungan ke hotel itu bukan tanggung jawabnya.
(ze/gik)