Pemantapan tersebut terkait penempatan jamaah, tenda-tenda maktab, transportasi, petugas sektor yang di-BKO-kan di tiap-tiap maktab, konsumsi atau katering. Juga dilakukan simulasi pergerakan jamaah dari Arafah, Muzdalifah, Mina, atau sebaliknya dari Mina ke Masjidil Haram, Makkah, dan kemudian balik lagi ke Arafah.
"Ini untuk memudahkan dalam menjalankan tugas masing-masing para petugas di sektor-sektor," ujar Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Abdul Djamil, seusai rapat koordinasi persiapan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengecek Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina) di kantor Teknis Urusan Haji (TUH) KJRI di Jeddah, Arab Saudi, Rabu (23/9/2014r).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabid Pelayanan Kepulangan dan Trasportasi PPIH Indonesia di Arab Saudi, Subhan Cholid, menjelaskan, pergerakan jamaah haji ke Arafah akan dimulai pada 8 Dzulhijjah selama 24 jam. Jamaah haji Indonesia mendapat jatah 20 bus besar untuk memberangkatkan jamaah haji dari pemondokan-pemondokan di Makkah ke Padang Arafah yang berjarak sekitar 5-6 kilometer.
"Kami akan sebarkan edaran ke masing-masing pemondokan terkait jadwal penjemputan mereka ke Arafah. Mereka harus mematuhi jadwal itu, agar tidak buru-buru mengenakan kain ihram pada pagi hari, namun ternyata jadwal penjemputannya justru sore hari," jelasnya.
Bila sudah dijemput di masing-masing pemondokan, petugas Daker Makkah akan melakukan penyisiran untuk memastikan semua jamaah haji Indonesia sudah berada di Arafah. Jika semua jamaah sudah dipastikan di Arafah, maka petugas Daker Makkah mulai diarahkan ke Muzdalifah.
Jamaah haji Indonesia akan ditangani dan diawasi oleh petugas PPIH Daker Jeddah, yang sudah tiba di lokasi Arafah satu-dua hari sebelum jamaah haji tiba. Setelah dipastikan jamaah berada di Arafah dan menjalani Wukuf, jamaah haji kemudian diberangkatkan ke Muzdalifah dengan menggunakan sembilan bus.
Nantinya, di tiap-tiap Maktab, terdapat satu petugas transportasi, satu petugas pemondokan dan tiga petugas katering. Petugas transportasi ini akan mengarahkan jamaah haji dalam prosesi pemindahan atau peralihan dari Arafah ke Muzdalifah dan kemudian ke Mina, hingga jamaah kembali ke pemondokan masing-masing.
Intensifkan Manasik Haji
Dirjen PHU Kemenag Abdul Djamil juga menginstruksikan para petugas haji mengintensifkan bimbingan ke jamaah. Hal ini dirasa perlu karena banyak jamaah yang manasiknya belum sempurna.
"Yang menonjol adalah mengintesifkan bimbingan. Ini memperoleh perhatian sendiri," kata abdul.
Ia mengingatkan inti ibadah haji adalah proses manasik dengan benar. Sejak di Tanah Air, katanya, sudah ada latihan dan bimbingan bimbingan haji. Namun selama di Tanah Suci lebih diintensifkan lagi. Ruang pertemuan di hotel akan digunakan untuk kembali mengingatkan para jamaah terkait manasik haji. Selain petugas bimbingan haji, saat ini juga ada konsultan manasik. Mereka secara rutin melakukan kunjungan ke jamaah.
(van/vid)