Bahkan informasi yang dihimpun ada panitia yang tidak mendapat honor seperti dijanjikan. Ironisnya, honor yang merupakan haknya itu hanyalah Rp 150.000 untuk sekali session.
Jadi event AFW dimulai sejak Mei hingga 19 Agustus 2014 itu ada 6 kali session. Tentunya setiap panitia berhak mendapat haknya Rp 900 Ribu. Informasi yang didapat ada 2 panitia yang belum mendapat honor itu. Aneh memang! Ketua Panitia AFW 2014 Rhy Surya dituding tidak bertanggungjawab.
"Pokoknya sejak awal sudah amburadul. Rhy tidak pernah transparan, termasuk deal-deal dengan sponsor panitia serta nilainya, panitia lainnya tidak tahu," kata seorang sumber yang ditemui detikcom dan Tempo, Selasa (24/9/2014).
Selama beberapa bulan itu, sepak terjang Rhy Surya dianggap individualistis. Sebab panitia yang jumlahnya 7 orang itu tak pernah dilibatkan. Ketujuh orang itu direkrut menjadi panitia karena faktor pertemanan.
"Berapa pemasukan sponsor dan pengeluarannya berapa pun, hanya Rhy yang tahu. Kalau dia mengaku rugi, ya mana panitia tahu," kata sumber ini sembari mewanti-wanti namanya tak disebutkan.
Bahkan sumber ini menyebutkan, Rhy berusaha mencari aman dengan tidak hadir di pelaksanaan acara pada tanggal 15 hingga 17 Agustus tanpa ada alasan.
"Tidak nongol, hanya saat penutupan datang pada tanggal 18 Agustus itu karena dia fashion show," kata sumber ini.
Menyusul terungkapnya belum adanya pelunasan pembayaran kamar dan fasilitas di Hotel Java Paragon yang nilainya mencapai Rp 90 Juta tentu menjadi tanda tanya besar mengingat gaung event itu yang mendapatkan perhatian khusus dari Wali Kota Tri Rismaharini.
Eks Ketua Panitia AFW 2014 Rhy Surya sebelumnya ngotot jika pembayaran tempat menginap para desainer dan model di Hotel Java Paragon Surabaya itu tanggungjawab dari Group President & CEO AFW Arwin Sharma.
Dan Rhy diberitakan sebelumnya menegaskan bahwa dengan telah berakhirnya pelaksanaan AFW pada pertengahan Agustus 2014 di Mal Ciputra World Surabaya maka berakhir pula tugas kepanitiaan.
Pernyataan Rhy itu pun mendapat cibiran. "Gimana ada pembubaran, usai penutupan acara saja panitia ketemu bersama saja ndak pernah ada. Banyak deh sebenarnya yang terjadi. Kepanitiaan terpecah jauh sebelum Agustus," kata sumber ini.
Saat dikonfirmasi Selasa sore, Rhy menyatakan jumlah panitia lebih dari 10. Sayang dia belum bisa menjelaskan banyak tentang amburadulnya kepanitian karena mengaku sedang mengemudi.
"Nanti saja telepon lagi," kata desainer yang memiliki nama asli Yayak Sunaryo itu.
Asia Fashion Week merupakan bagian dari Fashion Week Group, yakni wadah yang menaungi acara pekan Fashion ternama lainnya seperti Indian Ocean Fashion Week, Silk Road Fashion Week, World Islamic Fashion Week dan World Indigenous Fashion Week.
Asian Fashion Week sendiri diselenggarakan untuk mempromosikan budaya Asia, mengembangkan industri mode dan melahirkan produk yang inovatif dan berkualitas internasional. Mulai dari aksesoris, busana, tas, perhiasan, hingga sepatu yang diciptakan dengan desain unik dan memiliki sentuhan tradisional.
(gik/gik)