Asian Fashion Week Sisakan Utang, Ini Reaksi Dinas Pariwisata Surabaya

Asian Fashion Week Sisakan Utang, Ini Reaksi Dinas Pariwisata Surabaya

- detikNews
Rabu, 24 Sep 2014 11:37 WIB
Suasana AFW 2014 di Ciputra World pada pertengahan Agustus
Surabaya - Dinas Pariwisata Kota Surabaya meminta agar persoalan utang piutang yang membelit panitia Asian Fashion Week (AFW) 2014 diselesaikan secara internal.

"Saya baru tahu hari ini. Biarlah diselesaikan internal mereka. Tapi akan saya cek dulu informasi ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Wiwik Widayati saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (24/9/2014).

Wiwik meminta masalah kepanitiaan kegiatan yang telah diselenggarakan di Mal Ciputra World Surabaya pada pertengahan Agustus lalu itu tidak dikaitkan langsung dengan Pemkot Surabaya.

"Itu yang nyelenggarakan siapa," kilah Wiwik seolah tak ingin campur tangan.

Event Asian Fashion Week tersebut memang sempat dibangga-banggakan oleh Wali Kota Tri Rismaharini. Bahkan kegiatan yang berkelas internasional ingin kembali digelar di Surabaya di masa mendatang.

Namun dibalik gaung event itu ternyata menyisakan masalah. Asian Fashion Week belum melunasi utang kepada Hotel Java Paragon Surabaya yang nilainya mencapai Rp 90 Juta.

Group President & CEO AFW Arwin Sharma sudah kembali ke luar negeri. Sementara panitia lokal juga cuci tangan dan memastikan tanggungan ke hotel itu bukan tanggungjawabnya.

Eks Ketua Panitia AFW 2014 Rhy Surya sebelumnya menegaskan pembayaran tempat menginap para desainer dan model itu tanggung jawab dari Group President & CEO AFW Arwin Sharma.

Dan Rhy menegaskan bahwa dengan telah berakhirnya pelaksanaan AFW pada pertengahan Agustus 2014 maka berakhir pula tugas kepanitiaan.

Memang ironis! Event yang tujuannya semula untuk mengangkat citra Surabaya dan pariwisatanya tak kunjung selesai maka akan berdampak pada citra Kota Surabaya sebagai kota pertama di Indonesia diselenggarakannya AFW itu.

(gik/gik)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.