Hal ini tampak di gedung wakil rakyat untuk Ibu Kota, Jl Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2014). Dua mobil water cannon sudah terparkir di pelataran gedung DPRD DKI. Seluruh gerbang DPRD juga ditutup, hanya orang terbatas yang diperkenankan masuk.
Di parkiran tersebut, puluhan petugas polisi berseragam lengkap berjaga di dekat gerbang. Ada juga yang duduk-duduk di atas motornya menunggu massa yang masih dalam perjalanan. Ratusan anggota Satpol PP juga tampak memenuhi halaman depan DPRD dan area Balai Kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kukuh menyebutkan, pihaknya akan bersiap kapan pun dibutuhkan oleh polisi. โ(Kalau terjadi aksi anarkis) Itu tugas polisi, mereka sudah tahu protapnya gimana. Kita mengikuti arahan polisi saja,โ imbuhnya.
Sementara Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Rikwanto, menyebutkan, petugas diturunkan jumlahnya sebanding dengan jumlah demonstran. Polisi tak sungkan mengambil tindakan tegas yakni menceraai beraaikan massa dengan water cannon dan gas air mata jika aksi demo FPI itu mulai anarkis.
โPolres Jakarta Pusat sudah menyiapkan pengamanan sesuai jumlah massa yang dibawa yaitu sekitar 500 orang. Dari Polres Jakpus kita siapkan sebanyak 2 SSK atau sekitar 300 personil,โ kata dia.
Demo FPI ini untuk menolak Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur DKI menggantikan Jokowi. Alasan penolakan itu karena agama dan ras Ahok.
Selain FPI, massa Forum Betawi Rempug (FBR) juga dikabarkan akan melakukan aksi demo dengan tuntutan yang sama, menolak Ahok. Sekitar 150 massa FBR akan mendatangi Balai Kota pada pukul 13.00 WIB.
(ros/vid)